KARANGASEM, BALINEWS.ID – Pemerhati Hindu Bali yang tergabung dalam Forum Gerakan Adat Nusantara (Forgas) bersama Desa Adat Subagan, Karangasem, telah menyurati sebanyak tiga kali aktivitas sampradaya Hare Krisna di sebuah asram di Desa Subagan. Pihak asram Hare Krisna diminta menghentikan aktivitas ajaran asing dan kembali ke ajaran leluhur Bali.
Namun karena peringatan tidak diindahkan, maka pada Senin (9/6/2025), pemerhati Hindu Bali bersama jajaran desa dan pecalang bergerak menuju asram sampradaya tersebut. Setibanya di asram, mereka sempat berdiskusi dengan pengelola asram.
Kemudian, dari pecalang melepas semua foto dan barang yang berkaitan dengan sampradaya. Termasuk altar pemujaan juga turut dibersihkan.
Aksi pembersihkan tersebut diposting oleh akun Goes Tatwa di Facebook: https://www.facebook.com/share/p/16VeQca19c/. “Pembersihan atribut kegiatan hare krisna di wilayah Desa Adat Subagan Karangasem , karena sudah membandel dengan tiga kali surat peringatan,” ujar Goes Tatwa dalam postingan tersebut.

Barang yang berbau India di setiap ruangan pun diturunkan dan diamankan. “Pengosongan asram. Forgas bersama Desa Adat Subagan sudah mensterilkan asram Bakti Yoga,” ujarnya dalam video.
Aksi ini sekaligus menutup segala aktivitas yang berkaitan dengan sampradaya di daerah desa tersebut. (bip)