Diuji Cuaca Ekstrem, Nelayan Karangasem Bertahan Lewat Pekerjaan Alternatif

Nelayan Karangasem kini harus mewaspadai cuaca buruk.
Nelayan Karangasem kini harus mewaspadai cuaca buruk.

KARANGASEM, BALINEWS.ID – Gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda perairan timur Bali dalam beberapa hari terakhir memaksa para nelayan Karangasem untuk mengistirahatkan perahunya. Namun, diam bukan pilihan. Demi menjaga dapur tetap mengepul, mereka beradaptasi—beralih ke daratan, mencari rezeki dari ladang, ternak, atau pekerjaan musiman lainnya.

I Wayan Kerti, nelayan asal Desa Seraya, sudah tiga hari terakhir tak melaut. Ombak besar dan cuaca yang tidak bersahabat membuatnya memilih untuk sementara meninggalkan laut dan fokus mencari pakan ternak sapi miliknya.

BACA JUGA :  Polairud Gianyar Imbau Warga Waspadai Bahaya Laut Lewat Patroli Rutin di Pantai Masceti

“Daripada memaksakan diri ke laut dan berisiko, lebih baik fokus di darat dulu. Ini juga bisa bantu ekonomi keluarga,” ujarnya, sembari memanggul rumput pakan di pundak.

Cerita serupa datang dari Ujung Pesisi dan Desa Bugbug. Malonk dan Wayan Sudiana, dua nelayan setempat, juga memilih menghindari laut dan mencari alternatif penghasilan dari rumah. “Lebih aman di rumah. Kalau dipaksakan bisa berbahaya. Ombak dan anginnya terlalu besar,” tutur Sudiana.

Keputusan para nelayan ini mendapat dukungan dari pemerintah desa. Perbekel Seraya Timur, I Made Pertu, menegaskan bahwa kondisi saat ini merupakan bagian dari siklus cuaca buruk tahunan di wilayah perairan Bali timur.

BACA JUGA :  Balai di Pura Penataran Panti Pande Roboh Diterjang Angin Kencang, Ini Penyebabnya

“Kami sudah sampaikan kepada para nelayan agar terus memantau informasi cuaca. Kalau gelombang tinggi masih terjadi, lebih baik tunda melaut. Keselamatan lebih penting,” katanya.

Meski kondisi cuaca memukul sektor perikanan tradisional, respons cepat masyarakat pesisir untuk beradaptasi menjadi gambaran nyata ketangguhan sosial mereka. Para nelayan, yang biasanya bertarung dengan ombak, kini mengandalkan tanah, ternak, dan kreativitas untuk menyambung hidup.

Mereka berharap langit segera bersahabat, agar perahu bisa kembali turun ke laut. Namun, hingga saat itu tiba, semangat bertahan di darat menjadi pilihan rasional yang mereka jalani dengan tabah dan penuh keikhlasan.

BACA JUGA :  Dua Pemancing Korban Arus Pantai Mengening Ditemukan Tewas, Satu Masih Hilang

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Breaking News

Informasi Lowongan Pekerjaan Terbaru Hari Ini

Baca Lainnya

NUSA PENIDA, BALINEWS.ID – Polsek Nusa Penida kembali menorehkan prestasi dalam pengungkapan tindak kriminalitas di wilayah hukumnya. Melalui...
JEMBRANA, BALINEWS.ID - Peristiwa tragis terjadi di aliran Sungai Bilukpoh, Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana,...
NASIONAL, BALINEWS.ID - Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, menyatakan keprihatinan dan keberatan lembaganya terhadap keputusan pemerintah yang menetapkan...
SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Kebakaran kembali terjadi di wilayah Kabupaten Klungkung. Kali ini, sebuah rumah milik warga di Banjar...