GIANYAR, BALINEWS.ID – Bentrokan antara dua kelompok warga Sumba terjadi di Banjar Gumicik dan Banjar Kubur, Desa Ketewel, Gianyar, Kamis malam (20/3). Perkelahian tersebut terekam kamera dan sontak viral di media sosial.
Kepala Desa Ketewel I Putu Gede Widya Kusumanegara, menjelaskan bahwa saat ini kelompok yang terlibat perkelahian itu telah diamankan Polsek Sukawati. Bahkan kelompok tersebut sudah dipecat dari tempat mereka bekerja dan dikeluarkan dari Desa Ketewel lantaran berbuat onar dan meresahkan warga setempat.
“Kita lakukan proses hukum dulu di Polsek Sukawati. Untuk yang bersangkutan diberhentikan dari tempat mereka bekerja oleh pemilik usaha dan mereka juga dikeluarkan dari Desa Ketewel,” terang Kepala Desa saat dikonfirmasi.
Pihaknya pun mengambil tindakan tegas sweeping dan akan mengadakan sidak di Desa Ketewel.
Seperti diberitakan sebelumnya, insiden ini bermula dari cekcok di sebuah warung yang kemudian berlanjut hingga aksi pengeroyokan dan pengerusakan rumah kontrakan.
Bhabinkamtibmas Desa Ketewel, Aipda I Kadek Sipin Wijaya, langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan masyarakat terkait perkelahian di Warung, Banjar Gumicik, sekitar pukul 19.45 WITA. Namun, saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP), petugas tidak menemukan korban maupun pelaku di lokasi.
Selanjutnya, sekitar pukul 20.30 WITA, beberapa orang terlihat berjalan kaki di sekitar TKP. Setelah dilakukan interogasi, salah satu dari mereka mengaku menjadi korban pengeroyokan. Tak berselang lama, laporan lain masuk dari warga Banjar Kubur yang menyebut terjadi perkelahian di sebuah rumah kontrakan. Melalui video call, salah satu penghuni rumah mengenali wajah para pelaku yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.
Sebanyak 10 orang telah diamankan di Pos Polisi Ketewel. Berdasarkan keterangan saksi, bentrokan bermula saat RSB asal Sumba, NTT yang tengah berbelanja di Warung bertemu dengan AW beserta dua temannya. Pertemuan tersebut berujung pada cekcok mulut yang kemudian berubah menjadi perkelahian.
Tidak terima atas kejadian itu, RSB menghubungi teman-temannya yang tinggal di rumah kontrakan di Banjar Kubur. Mereka lalu mendatangi warung dan kembali terlibat bentrokan dengan AW serta kelompoknya. Merasa dikeroyok, AW kemudian mengajak rekan-rekannya untuk menyerang rumah kontrakan RSB di Banjar Kubur.
Aksi saling serang ini menyebabkan salah satu korban harus dilarikan ke RS Dharma Yadnya, Denpasar. Selain itu, rumah kontrakan mengalami kerusakan parah, dan beberapa sepeda motor milik teman-teman RSB juga dirusak. (*)