Koster Minta Restu Pusat Untuk Terbitkan Pergub atau SE Perlindungan Satwa Liar di Bali

Share:

Gubernur Bali, Wayan Koster di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Senin (27/10. (Foto: Istimewa)
Gubernur Bali, Wayan Koster di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Senin (27/10. (Foto: Istimewa)

DENPASAR, BALINEWS.ID – Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan satwa liar di Bali melalui kebijakan daerah. Dalam kunjungan kerja Komisi IV DPR RI bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Senin (27/10), Koster menyatakan siap menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) atau Surat Edaran (SE) jika pemerintah pusat memberikan kewenangan untuk itu.

“Jika pemerintah pusat memberikan izin, kami siap mengeluarkan Pergub atau SE agar perlindungan satwa liar di Bali berjalan lebih efektif,” tegas Koster.

Ia menilai perlindungan terhadap satwa liar dan endemik di Bali sangat mendesak, mengingat luas wilayah pulau ini yang terbatas dan terus mengalami penyusutan. “Dalam lima tahun terakhir, luas Provinsi Bali berkurang sekitar 40 ribu kilometer persegi. Karena itu, dukungan terhadap perlindungan pantai dan lingkungan menjadi sangat penting,” ujarnya.

BACA JUGA :  Simak Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Semifinal Thailand Masters 2025

Sebagai langkah konkret, Pemprov Bali akan berkoordinasi dengan seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan pendataan menyeluruh terhadap satwa endemik dan langka. Data tersebut akan dijadikan dasar penyusunan kebijakan konservasi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.

Koster juga mengapresiasi forum diskusi bertajuk “Repatriasi untuk Mendukung Satwa Liar di Provinsi Bali” yang dihadiri oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, bersama jajaran pimpinan lainnya. Menurutnya, forum itu menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, dan lembaga konservasi dalam menjaga kelestarian alam Bali.

BACA JUGA :  Soal Pemindahan TPA Suwung ke Temesi, Kepala DLH Gianyar Belum Terima Arahan

“Bali memang kecil, hanya 5.590 km², tapi kekayaan alamnya luar biasa. Kita memiliki satwa endemik seperti babi Bali, sapi Bali, dan burung atat yang kini sudah mulai berhasil diternakkan kembali,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengumumkan keberhasilan repatriasi 40 ekor burung perkici berdada merah (Trichoglossus forsteni mitchellii),  spesies endemik Bali dan Lombok yang sempat terancam punah. Burung-burung tersebut sebelumnya berkembang biak di Inggris dan kini dikembalikan ke habitat aslinya di Bali.

BACA JUGA :  Menteri ATR Sebut ada Pulau di Bali Dikuasai Asing, Nyoman Parta: Buka Saja Datanya

“Puji syukur, hari ini kita bisa bersama-sama melepaskan 40 ekor perkici berdada merah hasil kerja sama dengan lembaga konservasi internasional. Ini bukti nyata dukungan global terhadap konservasi di Indonesia,” katanya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali Made Rentin, Kepala BKSDA Bali Ratna Hendratmoko, serta perwakilan Bali Safari dan Bali Bird Park. Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan sertifikat dan pemberian nama bagi anakan burung perkici berdada merah oleh Menteri Kehutanan, Ketua Komisi IV DPR RI, dan Gubernur Bali. (*)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Baca Lainnya

SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Regenerasi di tubuh Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Klungkung benar-benar berjalan nyata. Dalam proses...
DENPASAR, BALINEWS.ID - Tim gabungan yang terdiri dari unsur Polri, Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol...
Lewat SAKIRA, ASITA Bali Perkuat Pemahaman Anggota dan Jaga Marwah Asosiasi DENPASAR, BALINEWS.ID –Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA)...
INTERMESO, BALINEWS.ID - Mi instan sudah jadi penyelamat banyak orang ketika lapar menyerang di waktu tak terduga. Praktis,...

Breaking News