GIANYAR, BALINEWS.ID – Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar untuk meminjam dana di Bank BPD demi membangun Pusat Pemerintahan (Puspem) mendapat sorotan tajam dari Anggota DPD RI Dapil Bali, Ni Luh Ary Pertami Djelantik atau akrab disapa Luh Djelantik. Melalui akun media sosialnya, Luh Djelantik menyampaikan kritik pedas yang ditujukan langsung kepada Bupati Gianyar, Agus Mahayastra. Ia menilai, pembangunan Puspem bukanlah prioritas utama.
Dalam pesannya, Luh Djelantik secara tegas meminta Bupati Gianyar untuk menerapkan skala prioritas yang lebih bijak. Ia menyebutkan, masih banyak masalah mendesak yang harus dibenahi.
“GUNAKAN ANGGARAN UNTUK BENAHI JALAN BENYAH LATIG, TROTOAR RUSAK, LAMPU MATI, SOLUSI KEMACETAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH,” tulis Luh Djelantik, menekankan bahwa infrastruktur dasar dan pelayanan publik harus menjadi fokus utama.
Luh Djelantik juga mengingatkan bahwa Puspem dan kantor DPRD adalah rumah rakyat, tempat di mana pelayanan publik diberikan dan aspirasi masyarakat disalurkan. Oleh karena itu, ia menyarankan agar pembangunan kedua gedung tersebut dilakukan secara sederhana namun tetap berkualitas. Ia yakin, banyak arsitek dan kontraktor lokal yang mampu melaksanakan proyek tersebut secara profesional dan transparan.
Dalam pesannya, Luh Djelantik secara rinci menyusun daftar prioritas yang seharusnya didanai dengan pinjaman tersebut.
- Perbaikan Jalan: Memperbaiki seluruh jalan yang rusak di Kabupaten Gianyar.
- Pemasangan Trotoar: Memasang dan meremajakan trotoar di seluruh kabupaten.
- Penerangan Jalan: Pemasangan lampu penerangan untuk keamanan masyarakat.
- Fasilitas Publik: Menyediakan fasilitas publik seperti taman, toilet, perpustakaan, dan ruang pelatihan di setiap desa.
- Sarana Pendidikan dan Kesehatan: Memperbaiki sarana pendidikan (sekolah) dan kesehatan (puskesmas, RSUD).
Menurut Luh Djelantik, hanya setelah semua prioritas tersebut terpenuhi, barulah pembangunan Puspem dan gedung DPRD bisa dilakukan. Ia menekankan, wakil rakyat seharusnya lebih banyak berada di tengah masyarakat, bukan hanya duduk di ruang mewah ber-AC.
Selain masalah prioritas, Luh Djelantik juga menyoroti pentingnya transparansi anggaran. Ia mendesak Pemkab Gianyar untuk menerapkan e-budgeting agar masyarakat dapat mengetahui setiap detail penggunaan dana.
“Karena di akhir hari, uang pajak masyarakat lah yang akan digunakan untuk membayar kewajiban pinjaman tersebut,” tulisnya. Ia berharap, langkah ini bisa mencegah temuan-temuan audit di kemudian hari yang bisa menyulitkan Bupati.
Di akhir pesannya, Luh Djelantik mengungkapkan harapannya agar Bupati Gianyar dapat menjadi pelayan rakyat yang sesungguhnya, yang memprioritaskan kesejahteraan masyarakat di atas segalanya.