Sarasehan Penguatan Karakter Anak di Mas Ubud, Ini Kata Profesor dan Ni Luh Djelantik

Share:

Anggota DPD RI, Ni Luh Djelantik diapit oleh Anak Agung Mas dan Profesor Surada di sarasehan di yayasan Ketut Alon Mas, Ubud.
Anggota DPD RI, Ni Luh Djelantik diapit oleh Anak Agung Mas dan Profesor Surada di sarasehan di yayasan Ketut Alon Mas, Ubud.

GIANYAR, BALINEWS.ID – Yayasan Pendidikan Ketut Alon menggelar sarasehan bertema “Mlajah Jumah” atau belajar di rumah yang berlangsung di TP Pendidikan Sarin Rare pada Kamis (20/3/2025). Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk dua guru besar UHN IGB Sugriwa, Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, serta sejumlah undangan dari Kemenag Gianyar, kalangan akademisi, pemerhati anak, dan yayasan pendidikan.

Kadek Ariasa, Pengurus dan Pembina Yayasan Ketut Alon, menyampaikan bahwa acara sarasehan ini bertujuan untuk menjadikan wantilan sebagai bengkel pendidikan karakter anak. “Wantilan bisa dipinjam untuk acara anak dan menjadi ruang bagi pengembangan pendidikan karakter mereka,” ujar Ariasa .

Plt Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, Made Mawa, mengapresiasi acara sarasehan tersebut. Menurutnya, ini adalah ide yang sangat bermanfaat dan memberikan kontribusi terhadap generasi Gianyar di masa mendatang. “Usia emas anak-anak adalah masa untuk membangun pondasi pendidikan yang kuat. Kalau ada kekeliruan di tahap ini, dampaknya akan terasa di masa depan. Momen ini penting untuk menyatukan pemahaman dan gerakan dalam mendidik anak usia dini,” katanya.

BACA JUGA :  Pria NTT Hilang Saat Menombak Ikan di Labuan Sait

Mawa juga menekankan bahwa keluarga menjadi fondasi utama dalam membentuk karakter anak, dan konsep Mlajah Jumah diharapkan dapat memberikan pemahaman bersama.

Prof. Nyoman Sueca, guru besar UHN IGB Sugriwa, juga turut memberikan pandangannya. Menurutnya, pendidikan karakter harus diperkuat melalui konsep Tri Hita Karana. “Anak itu seperti kertas putih. Jika diwarnai dengan hal-hal baik, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang baik. Kadang anak-anak hanya terkurung di kamar dan sibuk bermain game, tanpa mendengarkan orang lain. Karena itu, ajaran ini perlu diperdalam, terutama oleh orang tua,” jelasnya.

Prof. Sueca juga menekankan pentingnya menanamkan pendidikan karakter sejak dini, dengan menekankan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kemampuan berkomunikasi, empati, dan gotong royong. “Peran orang tua sangat penting dalam hal ini,” tambahnya.

Anak Agung Mas Ruscita Dewi, pencetus ide Mlajah Jumah mengingatkan agar ingat pada diri sendiri. “Seringkali kita lupa dengan napas. Ketika lelah, ketika ada masalah, baru ingat tarik napas,” ujar Gung Mas yang berbicara dari sudut pandang seni dan psikologi tersebut.

BACA JUGA :  Selamat! Kungkang Siwa Keluar Sebagai Juara I Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung

Sementara itu, Prof. Made Surada dari UHN Sugriwa mengingatkan para peserta untuk tidak hanya mengandalkan pendidikan formal, terutama dengan semakin maraknya kuliah daring atau online yang kini dipelesetkan sebagai on-onan dan len-len (malas dan lain-lain). “Anak-anak sekarang kekurangan karakter, dan seringkali orang tua takut pada anak. Ini adalah tantangan bagi kita semua, karena orang tua harus bertanggung jawab penuh terhadap pendidikan karakter anak,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya mengelola pola pikir, kata-kata, dan tindakan dalam mendidik anak, sesuai dengan ajaran Weda yang menyarankan pentingnya tatwa, susila, dan acara.

Ia juga mengingatkan bahwa pendidikan anak harus melibatkan keluarga dan lingkungan secara aktif, dan tidak cukup hanya bergantung pada sistem pendidikan formal.

Kabid Pembinaan Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Ngurah Pasek Wira Kusuma, menyampaikan bahwa Bali sudah memiliki portal Bali Mlajah, yang bertujuan untuk meningkatkan karakter dan taksu anak-anak di Bali. “Kami terus bekerja untuk menanggulangi tindak kekerasan fisik dan perundungan di satuan pendidikan. Sinergi antara dinas pendidikan dan satuan pendidikan diperlukan agar masalah ini bisa ditekan,” tuturnya. Pasek mengajak semua pihak untuk tidak hanya berbicara, tetapi juga untuk melaksanakan tindakan nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak di Bali.

BACA JUGA :  Ruangan di Kantor Bappeda Badung Terbakar, Diduga Karena Korsleting Listrik

Sarasehan ini diakhiri dengan harapan bersama untuk menciptakan generasi yang memiliki karakter kuat, berbudi pekerti, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Ni Luh Djelantik selaku DPD RI hadir di akhir acara. Ia menyerap aspirasi para hadirin. Di antaranya dari kalangan disabilitas diwakili Komang Apel yang meminta ada akses disabilitas di tempat umum. Terutama untuk penerjemah layanan umum.

Selanjutnya dari Yayasan Padma Bhakti Pertiwi mengapresiasi acara Mlajah Jumah. Dihadapan DPD RI, yayasan ini mengingatkan agar memerhatikan anak yatim piatu. “Apabila metode Mlajah Jumah diterapkan, siapa yang mengajari anak yatim piatu di rumah,” Ujar sekretaris yayasan Padma Bhakti Pertiwi.

Ni Luh mencatat belasan aspirasi masuk ke buku kecilnya. “Ini hanya ada satu solusi. Negara harus hadir,” ujar ni Luh yang sering berucap salam kesayangan itu. (bip)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

BALINEWS.ID – Nasi adalah makanan pokok yang hampir selalu ada di meja makan orang Indonesia. Namun, menyimpan nasi...

BALINEWS.ID – Kecoa dikenal sebagai salah satu hewan yang paling sulit dibasmi di rumah. Mereka bisa bersembunyi di...

BALINEWS.ID – In commemoration of Earth Day, PT. Hatten Bali Tbk reaffirms its steadfast dedication to environmental sustainability...

GIANYAR, BALINEWS.ID – Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa pembangunan di Kabupaten Gianyar merupakan bagian integral dari visi...

Breaking News

Berita Terbaru
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS