GIANYAR, BALINEWS.ID – Gianyar menggelar lomba sapi terbaik pada Jumat (11/4/2025) di Lapangan Banteng, Tegal Tugu. Jumlah ternak sapi yang dinilai sekitar 46 ekor yang diambil dari tiap-tiap kecamatan. Pada penilaian terakhir ini hanya menghadirkan 13 ekor sapi terbaik dari hasil penilaian sebelumnya.
Juara satu pada lomba bibit sapi jantan ini, diraih oleh peternak wanita, yakni ibu Wayan Ekayanti dari Desa Taro Kecamatan Tegallang, Juara 2 diperoleh oleh I Made Gampil juga dari Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Rangking ke 3 diperoleh oleh I Made Suardiana dari Desa Kerta Payangan, Juara Harapan 1 diterima I Ketut Suastika dari Desa Manukaya Tampaksiring, Juara Harapan 2 diterima I Made Suadi dari Desa Gianyar, Kecamatan Gianyar, dan Juara Harapan 3 diperoleh Wayan Milandika dari Blahbatuh Gianyar.
Pemenang juara 1 meraih hadiah 25 juta. Bahkan bagi sapi yang ikut kontes diberikan biaya pengiriman sebesar 5 juta per ekor, karena besarnya risiko membawa sapi dari peternakan. Lomba kali ini disambut antusiasme para peternak.
Ketua Panitia Lomba Bibit Sapi Bali, Ni Putu Sarini mengatakan kegiatan lomba ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan pelestarian sapi Bali serta meningkatkan mutu dan jumlah ternak sapi khas Bali. “Sehingga kita wajib melestarikannya, apalagi Provinsi Bali sudah ditetapkan sebagai sumber pelestarian bibit sapi Bali untuk dikembangkan ke seluruh indonesia,” kata Putu Sarini.
Adapun kriteria penilaian lomba sapi jantan bibit yaitu, memiliki kondisi sehat yang bebas dari penyakit hewan menular, tidak memiliki cacat fisik dan genetis dan memiliki organ reproduksi yang baik serta memiliki ciri fisik sapi Bali yang memenuhi syarat kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan standar. Pelaksanaan penilaian sendiri sudah dimulai dari tanggal 3 maret pada 7 kecamatan yang diikuti oleh 46 ekor sapi dilakukan oleh tim juri dari Pusat Unggulan Penelitian Sapi Bali dan LPPM Universitas Udayana.
Adapun jumlah sapi yang mengikuti lomba sebanyak 46 ekor, dimana setiap kecamatan memiliki wakil 6 ekor sapi. Nantinya dari hasil penjurian di tingkat kecamatan akan dipilih 2 ekor yang terbaik untuk mewakili di tingkat kabupaten. “Jadi total jumlah sapi yang mengikuti lomba di tingkat kabupaten sebanyak 14 ekor, namun ada satu peternak yang mengundurkan diri,” lanjutnya. Untuk juara I, II, dan III dinilai berdasarkan penilaian oleh dewan juri.
“Puji Syukur kami panjatkan karena kegiatan ini telah berjalan lancar dan mendapat antusiasme masyarakat, semoga kegiatan ini dapat menjadi motifasi meningkatkan kualitas peternakan yang ada di Bali,” tutupnya. (bip)