KLUNGKUNG, BALINEWS.ID – Dalam rangka mendukung program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Klungkung, RSUD Klungkung terus melakukan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan bagi masyarakat. Fokus utama diarahkan pada penguatan fasilitas, pemerataan layanan, dan inovasi dalam penanganan pasien, khususnya penderita penyakit ginjal.
Sejumlah program unggulan yang tengah berjalan antara lain penambahan layanan Hemodialisa (HD/cuci darah), pengembangan layanan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), penyediaan rumah duka, serta pengadaan alat kesehatan seperti ventilator. Seluruh inisiatif ini dilaksanakan melalui skema kerja sama dengan pihak ketiga, tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sebagai bentuk efisiensi dalam pengelolaan sumber daya.
Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program, Tim Monitoring Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Klungkung, yang dipimpin oleh Asisten II Setda Klungkung, Luh Ketut Ari Citrawati, melakukan pemantauan langsung ke RSUD Klungkung pada Rabu (9/4).
Dalam laporan hasil monitoring hari ke-50 program, tercatat bahwa pendataan pasien Hemodialisa telah rampung dan tidak ada lagi daftar tunggu. Selain itu, sejumlah pasien HD dari wilayah Nusa Penida telah berhasil dialihkan ke RS Gema Santi, dalam upaya pemerataan dan efisiensi pelayanan kesehatan.
Layanan HD kini tak hanya melayani pasien reguler, tetapi juga pasien dengan kondisi medis tertentu. Di sisi lain, layanan CAPD mulai diimplementasikan sebagai alternatif bagi pasien gagal ginjal yang ingin menjalani dialisis secara mandiri di rumah. Pendataan calon pasien CAPD sudah dilakukan, dan beberapa pasien HD reguler kini siap beralih ke metode tersebut.
Untuk menunjang kebutuhan masyarakat yang lebih luas, rencana pembangunan rumah duka di RSUD Klungkung juga sedang dalam tahap persiapan, sesuai dengan peta jalan pelaksanaan program 100 hari.
Asisten II Setda Klungkung, Luh Ketut Ari Citrawati, mengapresiasi capaian RSUD Klungkung dan menyampaikan harapannya agar seluruh program dapat tuntas tepat waktu.
“Kami berharap tidak ada lagi daftar tunggu untuk pasien Hemodialisa, jumlah pasien yang beralih ke CAPD dapat terus meningkat, dan rumah duka bisa segera difungsikan. Terkait kerja sama dengan pihak ketiga, kami minta agar dilaksanakan secara cermat agar tidak menimbulkan permasalahan hukum di kemudian hari,” ujarnya.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk menghadirkan layanan kesehatan yang prima, merata, dan terjangkau, sejalan dengan visi pembangunan daerah yang berfokus pada kualitas hidup masyarakat. (bip)