DENPASAR, BALINEWS.ID – Polresta Denpasar mengungkap 30 kasus peredaran narkotika dalam Operasi Antik Agung yang berlangsung selama 16 hari. Dari jumlah tersebut, 14 kasus diantaranya merupakan target operasi, sementara 16 lainnya adalah non-operasi.
Kasat Resnarkoba Polresta Denpasar, AKP Muhammad Rizky Fernandez, mengungkapkan bahwa pihaknya mengamankan 35 tersangka, termasuk empat mantan narapidana dengan berbagai latar belakang kriminal.
“Barang bukti yang berhasil disita, antara lain 3,9 kg ganja, 2.041,6 gram sabu-sabu, serta 125 butir ekstasi,” ujarnya pada Jumat (7/2).
Fernandez juga menambahkan bahwa dalam pengungkapan ini, pihaknya menemukan modus baru dalam penyelundupan narkoba, yaitu menggunakan semen cor sebagai metode penyamaran. Modus ini bertujuan untuk menghindari deteksi aparat serta mencegah sabu-sabu yang diedarkan terkena air.
“Metode ini baru pertama kali kami temukan di Bali. Tersangka yang menggunakan modus cor semen ini bernama Dedi Sulaiman alias AM (25), asal Jalan Darmawangsa No. 106, Banjar Menesa, Desa Kampial, Kuta Selatan, Badung,” imbuhnya.
Tersangka yang bekerja sebagai tukang ojek ini diamankan di Jalan Dewi Sri II, Legian Kaja, Kuta, pada Jumat, 31 Januari 2025. Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa sabu-sabu seberat 5,97 gram.
“Ini adalah inisiatif tersangka untuk mengecor sabu-sabu tersebut dan mendapatkan upah Rp 50 ribu setiap kali mengedarkannya,” jelas Fernandez, sembari menambahkah bahwa dari total 35 tersangka, 11 di antaranya diidentifikasi sebagai bandar narkoba.
“Ini adalah peringatan bagi para pelaku narkoba. Kami akan terus memburu mereka. Tidak ada tempat bagi peredaran narkoba di wilayah hukum Polresta Denpasar,” tegas Fernandez. (*)