TABANAN, BALINEWS.ID – I Ketut Sudirga (82), atau yang akrab disapa Pekak Sudirga dilaporkan hilang sejak Kamis (27/3). Kala itu, pekak Sudirga meninggalkan rumahnya dan hingga hari kelima pencarian, keberadaannya masih menjadi misteri.
Warga setempat mengungkapkan bahwa terakhir kali mereka melihat Pekak Sudirga pada Kamis sore sekitar pukul 18.00 Wita, di sekitar Pura Dalem Desa Adat Cau. Lokasi tersebut dikenal dengan aura mistis yang kental, yang kemudian memunculkan spekulasi terkait kemungkinan keterlibatan unsur gaib dalam hilangnya Pekak Sudirga.
Sebagai respons, tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan, Basarnas Bali, Polres Tabanan, Babinsa Marga, perangkat desa, serta keluarga dan warga, melaksanakan pencarian intensif. Pencarian tersebut difokuskan pada aliran Sungai Air Terjun Grubugan dan kawasan Beji Pura Panti, dua lokasi yang dianggap sakral.
“Kami mulai menyisir aliran sungai Air Terjun Grubugan dan kawasan sekitar Pura Beji Panti sejak Selasa pagi. Pencarian terus dilakukan dengan harapan menemukan petunjuk atau jejak Pekak Sudirga,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri.
Meski tim gabungan telah menyusuri area tegalan dan turun ke sungai, pencarian pada hari kelima ini belum membuahkan hasil. “Karena hari mulai gelap, kami menghentikan pencarian sementara pada hari kelima. Pencarian akan dilanjutkan kembali pada Rabu (2/4) mulai pagi hingga sore,” tambah Srinadha Giri.
Hilangnya Pekak Sudirga menyisakan rasa penasaran dan kekhawatiran di kalangan warga setempat. (*)