GIANYAR, BALINEWS.ID – Desa Adat Batuyang, yang terletak di Kecamatan Sukawati, Gianyar, menggelar Batuyang Chaitra Festival pertama kalinya pada tahun 2025. Festival ini dimeriahkan dengan acara “Perang Bintang” yang mempersembahkan para juara sekaha Baleganjur se-Bali.
Acara yang digelar pada Rabu malam (26/3/2025) berlangsung di panggung terbuka Jaba Sisi Pura Desa lan Puseh Batuyang. Festival ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta; Ketua DPRD Gianyar, Ketut Sudarsana; Camat Sukawati, Gede Daging; serta tokoh masyarakat setempat.
Bendesa Adat Batuyang, Guru Made Sukarta, mengungkapkan bahwa festival ini merupakan kali pertama dilaksanakan. Festival ini juga sejalan dengan keinginan Gubernur Bali, Wayan Koster, dan Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta, yang ingin mengajegkan Bali melalui pelestarian budaya. “Kami membuka kesempatan ini sebagai ajang lintas kabupaten,” jelasnya.
Pada festival tersebut, terdapat tujuh sekaha Baleganjur yang berpartisipasi dalam lomba. “Ini adalah ajang perang bintang sekaha Baleganjur, di mana setiap sekaha menunjukkan kemampuan terbaik mereka,” ungkapnya.
Tujuan dari festival ini adalah untuk melestarikan budaya Bali, yang sejalan dengan program Koster – Giri yang mendukung desa adat sebagai desa budaya. “Melalui budaya, kami yakin pariwisata akan berkembang. Tamu-tamu akan datang, dan hal ini harus diperkuat,” tambahnya.
Untuk pendanaan, acara ini didukung oleh sponsor seperti Wakil Gubernur Bali yang menyumbang sebesar Rp 25 juta, Bupati Gianyar sebesar Rp 15 juta, serta kontribusi dari berbagai tokoh dan krama desa.
“Harapan kami ke depan, dengan adanya festival ini, desa adat dapat terus mengajegkan Bali. Fokus perhatian lebih besar harus diberikan kepada budaya di desa adat,” kata Guru Made Sukarta.
Festival ini berlangsung sebelum hari raya Nyepi, tepatnya pada sasih Kasanga, yang dipercaya sebagai bulan keberuntungan. “Festival ini bukan semata-mata untuk mencari keuntungan finansial, melainkan sebagai upaya untuk menjaga kelestarian peradaban dan budaya Bali,” tutup dia. (bip)