KARANGASEM, BALINEWS.ID – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Karangasem dalam beberapa hari terakhir memaksa sejumlah tempat wisata, termasuk wisata rafting menerapkan sistem buka tutup. Hal itu dilakukan demi menjaga keselamatan pengunjung rafting. Karena wahana ini berada di alam, yang terdiri dari sungai dan pepohonan serta tebing.
Pengusaha rafting di Sungai Telaga Waja, I Made Agus Kertiana, menyatakan sungai yang berada di Kecamatan Rendang memiliki arus deras. Namun tambah deras jika ada hujan lebat, menyebabkan arus sungai meningkat. Sehingga aktivitas rafting menjadi berbahaya bagi pengunjung.
“Kami buka kalau cuaca normal, tapi tutup saat cuaca ekstrem. Jadi, buka tutupnya benar-benar bergantung pada kondisi cuaca,” ujar dia.
Akibat cuaca yang tidak menentu, beberapa wisatawan yang sudah melakukan pemesanan terpaksa batal untuk rafting. “Ini demi keamanan. Tapi, kalau hujan deras dan angin kencang, kami terpaksa tutup,” ujar dia.
Wisata rafting di Sungai Telagawaja biasanya menarik ratusan pengunjung setiap harinya. Mayoritas wisatawan yang datang berasal dari Timur Tengah, Asia, dan Eropa. Meski demikian, keselamatan tetap menjadi hal yang utama dalam setiap keputusan buka tutup yang diambil oleh pengelola wisata.
Wisata rafting ini menggunakan perahu karet. Dalam satu perahu terdiri dari 3-4 peserta rafting. Pada satu perahu juga terdapat pemandu yang akan mengarahkan peserta rafting ketika menemui bebatuan atau medan turunan.(bip)