GIANYAR, BALINEWS.ID – Dua kelompok pesilat asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terlibat bentrok di wilayah Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Insiden ini diduga dipicu oleh persoalan internal keluarga dan atribut perguruan silat yang berujung pada aksi kekerasan.
Kapolres Gianyar, AKBP Umar, dalam keterangan persnya pada Jumat (9/5/2025), menjelaskan bahwa bentrok pertama terjadi pada Sabtu (3/5/2025) di Jalan Raya IB Mantra, Desa Ketewel. Dalam insiden tersebut, dua tersangka yakni A.K. (29) dan Y.B.L. (19) diduga melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara memukul bagian kepala korban sebanyak dua kali menggunakan tangan kosong.
Penganiayaan tersebut kemudian memicu aksi balasan. Pada Selasa malam (6/5/2025), terjadi bentrok lanjutan di kawasan Banjar Rangkan, Desa Ketewel. Empat orang tersangka, yakni B.M.S. (44), J.A.A. (23), J.K. (23), dan P.K. (29), melakukan pengeroyokan terhadap salah satu korban menggunakan senjata tajam berupa stik atau tongkat besi (dikenal dengan istilah “caku”). Akibatnya, korban mengalami luka serius di bagian kepala akibat hantaman benda tumpul.
Polres Gianyar bersama Polsek Sukawati bergerak cepat menangani kasus ini. Petugas berhasil mengamankan lima tersangka serta menyita sejumlah barang bukti, di antaranya satu buah stik (caku), pakaian korban yang berlumuran darah, dan dua unit sepeda motor yang digunakan saat kejadian.
Kapolres Gianyar menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan mentolerir segala bentuk kekerasan, terlebih yang melibatkan kelompok atau organisasi tertentu.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Gianyar. Semua pelaku kekerasan akan kami proses secara hukum tanpa pandang bulu, termasuk jika melibatkan warga pendatang,” tegas AKBP Umar, didampingi Wakapolres Kompol Putu Diah Kurniawandari, Kapolsek Sukawati Kompol Ketut Suaka Purnawasa, serta jajaran Satreskrim Polres Gianyar.
Saat ini, para tersangka telah ditahan dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh Satreskrim Polres Gianyar dan Unit Reskrim Polsek Sukawati. Polisi juga masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain dalam peristiwa ini. (bip)