KLUNGKUNG, BALINEWS.ID – Proses belajar mengajar di SD Negeri Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, terganggu akibat kondisi bangunan sekolah yang rusak berat. Sejumlah ruang kelas tidak dapat digunakan sejak Februari 2025 setelah atap dan plafon ambruk akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Gde Anom bersama Komisi III DPRD Klungkung turun langsung meninjau lokasi sekolah. Ia menyebut kondisi bangunan sangat memprihatinkan dan mendesak agar proses rehabilitasi dipercepat.
“Kami melihat langsung kondisi bangunan yang sudah tidak bisa dipakai sejak Februari. Dinas Pendidikan sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp400 juta untuk perbaikan tahun 2026. Kami minta agar prosesnya bisa dipercepat sehingga paling lambat Maret sudah mulai dikerjakan,” ujar Agung Anom.

Ia juga menyoroti sejumlah bangunan lain yang turut mengalami kerusakan, termasuk satu blok ruang kelas di SDN Besan yang terdiri dari kelas dan bangunan perpustakaan yang plafonnya jebol. “Kami akan perjuangkan agar anggaran perbaikan ini segera direalisasikan tahun depan,” tegasnya.
Plt. Kepala SDN Dawan Kaler, Ketut Gede Pasek, menjelaskan bahwa bangunan sekolah tersebut telah berusia lebih dari 15 tahun. Walau sempat diperbaiki, kerusakannya kembali parah sejak akhir 2024. “Sekitar November tahun lalu, atap kelas III mulai runtuh. Setelah itu, kerusakan merembet ke hampir semua ruang kelas. Genteng banyak yang jatuh dan menimpa plafon. Untung saja saat itu anak-anak sedang libur sekolah,” ujarnya.
Karena kondisi ruang kelas yang tidak layak digunakan, pihak sekolah terpaksa memindahkan aktivitas belajar ke sejumlah ruangan darurat. Siswa kelas III yang berjumlah 31 anak kini menempati ruang UKS. Sementara itu, 20 siswa kelas II digabung bersama siswa kelas V dalam satu ruangan tanpa sekat, dan siswa kelas IV dipindahkan ke ruang perpustakaan. Sedangkan siswa kelas I sebanyak 38 anak menempati ruang kelas IV.
Situasi belajar dengan dua kelas dalam satu ruangan tentu tidak ideal. “Setiap hari ada dua guru mengajar di satu ruangan. Kami sadar ini tidak kondusif, tapi belum ada alternatif lain,” kata Pasek. SDN Dawan Kaler saat ini memiliki 174 siswa, terdiri atas siswa kelas I hingga VI.
Pihak sekolah berharap perhatian pemerintah segera diwujudkan agar para siswa dapat kembali belajar dengan aman dan nyaman di ruang kelas yang layak. (*)

