BALINEWS.ID – Sebuah video yang menampilkan perlakuan tidak pantas terhadap pelamar kerja asal Sumba di Bali viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan dokumen lamaran kerja, termasuk ijazah, yang penuh dengan coretan bertuliskan “Tolak Sumba” dan “Tidak Terima”.
Tampak sejumlah dokumen penting yang menjadi syarat lamaran kerja telah dicoret-coret dengan tulisan tangan yang bernada penolakan terhadap pelamar dari Sumba. Coretan tersebut tidak hanya terdapat pada ijazah, tetapi juga menyasar surat lamaran dan dokumen pendukung lainnya.
Unggahan ini langsung menyedot perhatian publik dan menuai reaksi beragam dari warganet. Banyak yang mengecam tindakan tersebut sebagai bentuk diskriminasi yang tidak manusiawi, terlebih dalam konteks pencari kerja yang seharusnya dinilai berdasarkan kompetensi, bukan asal daerah.
Namun, di sisi lain, beberapa komentar di media sosial justru memunculkan stigma negatif terhadap warga Sumba, yang dianggap sering terlibat dalam hal-hal yang meresahkan. Pandangan seperti ini dinilai oleh sejumlah warganet justru memperburuk isu stereotip dan memperlebar jurang diskriminasi antar daerah.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan perlunya edukasi dan toleransi dalam lingkungan kerja serta penghapusan segala bentuk prasangka terhadap kelompok masyarakat tertentu. Hingga saat ini, belum diketahui siapa pihak yang melakukan pencoretan tersebut dan apakah korban telah melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang. (*)