Bupati Klungkung Hentikan Aktivitas Pengerukan Bukit Gunaksa, Tim Terus Mengawasi

Share:

Rapat dipimpin Bupati di Rumjab membahas pengerukan ilegal Bukit Gunaksa.
Rapat dipimpin Bupati di Rumjab membahas pengerukan ilegal Bukit Gunaksa.

KLUNGKUNG, BALINEWS.ID – Bupati Klungkung, I Made Satria, secara tegas memerintahkan penghentian seluruh aktivitas pengerukan di Bukit Gunaksa, Kecamatan Dawan. Keputusan itu diambil usai menggelar Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Rumah Jabatan Bupati Klungkung, Senin (30/6), yang dihadiri Kasatpol PP Provinsi Bali, Camat Dawan, Perbekel dan Bendesa Adat Gunaksa, serta jajaran DLHP dan PUPRPKP Klungkung.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Satria menyoroti pengerukan bukit yang telah menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk menggunduli kawasan hijau yang sebelumnya asri. “Saya minta tim turun lebih intens mengawasi semua aktivitas pengerukan. Untuk saat ini, saya tegaskan kegiatan tersebut dihentikan sementara,” ujar Satria.

BACA JUGA :  Penyegaran Organisasi, Kabag, Kasat hingga Dua Kapolsek di Gianyar Dimutasi

Menindaklanjuti instruksi tersebut, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Klungkung, Dewa Putu Suarbawa, menyampaikan bahwa pihaknya akan memanggil pemilik aktivitas pengerukan pada Kamis (3/7) untuk diberikan pembinaan dan peringatan. “Jika mereka tetap membandel, langkah hukum akan diambil,” tegasnya, Selasa (1/7).

Suarbawa mengungkapkan, terdapat sembilan titik pengerukan bukit tanpa izin di Kecamatan Dawan—lima di Desa Pesinggahan dan empat di Desa Gunaksa. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut mengarah pada praktik pertambangan ilegal, karena material bukit diambil dan dijual secara komersial. “Klaim penataan lahan itu tidak berdasar. Ini jelas jual beli material yang menyerupai aktivitas tambang,” ujarnya.

BACA JUGA :  Pegawai PLN Bali Timur Sisihkan Gaji untuk Sambungan Listrik Gratis Bagi Warga Miskin

Meskipun izin tambang berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi, Pemkab Klungkung menegaskan bahwa dampak kerusakan langsung dirasakan masyarakat setempat. Selain bukit yang menjadi gundul, jalan-jalan desa ikut terdampak akibat lumpur serta aktivitas truk yang menyebabkan kerusakan dan kebisingan.

“Sesuai laporan Perbekel Gunaksa, warga merasa terganggu. Truk-truk besar lalu-lalang menyebabkan jalan rusak dan menimbulkan suara bising,” tambah Suarbawa. Ia juga mengakui bahwa meski aktivitas sempat dihentikan, pengerukan masih terus dilakukan secara sembunyi-sembunyi di lapangan.

BACA JUGA :  Aksi Sosial Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar di SLBN 2 Denpasar

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

GIANYAR, BALINEWS.ID – Suara kritis terhadap Majelis Desa Adat (MDA) kembali menggema. Kali ini datang dari Bendesa Adat...

INTERMESO, Balinews.id – Libur panjang segera usai. Suasana pagi yang santai akan berganti dengan alarm berbunyi, seragam rapi,...

BADUNG, BALINEWS.ID – Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali dari Fraksi PDI Perjuangan, I Wayan Bawa, S.H., menyoroti...

BANYUWANGI, Balinews.id – Akhirnya bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang sebelumnya dilaporkan tenggelam ditemukan di dasar laut...

Breaking News

Berita Terbaru
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS