KLUNGKUNG, BALINEWS.ID – Hari ketiga berada di pengungsian pada Rabu (2/4/2025) warga Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida mulai mengalami gangguan kesehatan. Mereka diungsikan karena kena hukum ada kasepekang dan kanorayang oleh desa adat setempat akibat konflik lahan di pinggir pantai.
Puluhan orang dari Sental Kangin yang kena hukum ada tersebut tidur di UPT SKB Banjarangkan. Tidur di tempat baru, di antara mereka mengeluhkan sejumlah sakit.
Dari sakit gigi, sakit perut, muntah, sakit tenggorokan, hingga patah tangan akibat terjatuh di Nusa Penida.
Terkait keluhan warga ini, sudah ditangani oleh petugas dari Krisis Respon Tim (KRIS). Petugas telah membawa perlengkapan obat.
Bagi pengungsi yang memerlukan pengobatan intensif, langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Kepala Markas PMI Klungkung, Ketut Wiyasa, memastikan bahwa kebutuhan pangan bagi para pengungsi tetap terpenuhi. “Untuk makan pagi sudah siap. Persiapan memasak dimulai pukul 05.30 WITA hingga pukul 12.00 WITA untuk shift pertama, sedangkan shift kedua berlangsung dari pukul 14.00 WITA hingga 18.00 WITA,” ujarnya.
Menurut Wiyasa, makanan disediakan tiga kali sehari yakni pagi, siang, dan malam, tanpa kendala di dapur. Bahan makanan disediakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Klungkung, sementara proses memasak dilakukan oleh tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan PMI Klungkung.
Pihkanya bersinergi dengan tim relawan terus memantau kondisi kesehatan para pengungsi serta memastikan kebutuhan dasar mereka. Hal tersebut dilakukan selama berada di tempat pengungsian. (bip)