GIANYAR, BALINEWS.ID – Arsitek Ibu Kota Negara (IKN), Nyoman Nuarta, akan menerima penghargaan prestisius dari Puri Kauhan Ubud dalam Festival Sastra Saraswati Sewana V yang digelar pada 10–14 Juli 2025 di Taman Sanggingan, Ubud. Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam pengembangan budaya dan teknologi Indonesia, bersanding dengan empat tokoh almarhum yang juga berjasa besar bagi Bali dan bangsa.
Festival bertema “Brahmasara Bhawana Mukti: Teknologi untuk Kemajuan Peradaban” ini bukan sekadar ruang apresiasi, namun juga forum dialog lintas generasi dan profesi. Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, menjelaskan bahwa festival ini akan mempertemukan para seniman, undagi, sangging, pande, hingga penggiat teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam satu ruang reflektif dan kolaboratif.
“Festival kelima ini menjadi ruang berbagi perspektif, sekaligus upaya menggali dan merevitalisasi nilai-nilai luhur budaya Bali terkait sains dan teknologi. Kami ingin budaya Bali tidak hanya bertahan, tapi juga mampu beradaptasi dan berkembang dalam gelombang disrupsi teknologi,” ungkapnya.
Penghargaan Sastra Saraswati Sewana Nugraha tahun ini dianugerahkan kepada lima tokoh yang dianggap memiliki jasa besar dalam pelestarian dan pengembangan budaya Bali, terutama dalam kaitannya dengan sains dan teknologi. Selain Nyoman Nuarta, penghargaan ini juga dianugerahkan secara anumerta kepada:
-
(Alm) I Gusti Nyoman Lempad, maestro seni rupa dan arsitektur Bali klasik
-
(Alm) Tjokorda Raka Sukawati, pionir pengembangan pariwisata Bali dan hubungan internasional
-
(Alm) Ida Bagoes Oka, insinyur pertama dari Bali yang berperan dalam rekayasa teknologi nasional
-
(Alm) Ida Bagus Putu Tugur, tokoh spiritual dan intelektual Bali yang menggabungkan sains dan budaya
Festival ini juga mengusung agenda khusus bertajuk Dharma Panuntun, yang bertujuan untuk menelusuri nilai-nilai luhur budaya Bali yang terkandung dalam manuskrip kuno maupun tradisi lisan para leluhur, atau Ida Bethara Kawitan. Nilai-nilai tersebut akan dikaji relevansinya dalam perkembangan teknologi masa kini serta dijadikan dasar etika dalam penciptaan dan penerapan teknologi di era modern.
Rencananya, Festival Sastra Saraswati Sewana 2025 akan dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon. Diharapkan, kegiatan ini dapat memperkuat semangat generasi muda untuk menciptakan teknologi yang berpijak pada nilai-nilai budaya leluhur, sekaligus menjadi momentum Bali untuk tampil sebagai pusat peradaban yang harmonis antara tradisi dan inovasi.