DENPASAR, BALINEWS.ID – Anggota DPD Bali, NiLuh Djelantik turut menyuarakan dukungan terhadap masyarakat dan nelayan di Pulau Serangan yang tengah berhadapan dengan adanya pembatasan akibat masuknya investasi oleh PT BTID. Menurutnya, para investor, seharusnya lebih tau diri dan berkontribusi kepada rakyat Bali.
“Kita bukan pengungsi disini dan kita bukan seorang tahanan yang diberikan rompi seolah-olah kita ini dibedakan,” terang NiLuh dalam pertemuan bersama masyarakat serangan, Kamis (30/1).
“Poinnya adalah bagaimana investor itu punya rasa tahu diri, nak bali (orang bali) disini mencari nafkah dengan melaut, mereka tidak bisa membangun pulau, tidak bisa membeli pulau, membangun gedung tinggi-tinggi. Harusnya PT BTID sebagai investor berterimakasih kepada masyarakat dan memberikan karpet merah. Dari berkegiatan sehari-hari, beryajna, jangan dimintai KTP pada saat bersembahyang,” tambahnya.
Menurut NiLuh, sudah seharusnya PT BTID berkontribusi, misalnya dengan membantu pembangunan kawasan pura, bukan malah mengintimidasi atau pemeriksaan ketat bagi Krama Bali yang hendak bersembahyang disana.
“Masyarakat tidak akan memaling (mencuri) di tanah kelahirannya sendiri!,” jelasnya.
Selaku wakil rakyat, NiLuh menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan masyarakat di Serangan dan membukakan hati PT BTID agar memberikan akses yang sudah menjadi hak masyarakat disana. (*)