KARANGASEM, BALINEWS.ID – Suara petir yang menggelegar memecah keheningan dini hari di Banjar Dinas Bhuana Kusuma, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Di tengah gelap dan derasnya hujan pada Rabu (14/5) dini hari, sambaran petir menghantam rumah milik I Nengah Danta dan keluarganya—membawa kepanikan dan kerusakan yang tidak sedikit.
Atap rumah porak-poranda, meteran listrik hancur, dan suasana gelap akibat padamnya listrik membuat detik-detik kejadian itu begitu mencekam. Di tengah kepanikan, salah satu anggota keluarga mengalami luka lecet setelah tertimpa runtuhan genteng.
“Televisinya meledak, listrik langsung padam, suasananya mencekam sekali. Untung saja hanya luka ringan, Astungkara,” ujar Perbekel Desa Dukuh, Jro Mangku Gede Suarsana, saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Tak hanya mengalami luka ringan, keluarga I Nengah Danta juga harus menghadapi kenyataan pahit, sebagian besar atap rumah hancur, tembok retak, dan sejumlah peralatan elektronik rusak. Kerugian materiil diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Karena kondisi rumah yang tidak lagi layak huni untuk sementara, seluruh penghuni memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Kami bersyukur karena nyawa mereka selamat. Tapi secara emosional, tentu ini menjadi pukulan berat. Kehilangan kenyamanan rumah di tengah malam bukanlah hal yang mudah,” tambah Suarsana.
Menanggapi kejadian tersebut, tim reaksi cepat dari BPBD Karangasem telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen awal serta menyerahkan bantuan darurat kepada keluarga terdampak.
Pihak BPBD juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah musim hujan dan potensi cuaca ekstrem. Jika ada indikasi cuaca buruk, BPBD mengimbau masyarakat untuk menghindari berteduh di dekat pohon besar atau bangunan yang rentan tersambar petir. Keselamatan jiwa harus menjadi prioritas. (bip)