Pengakuan Eks Pemain Sirkus Soal Penyiksaan, Taman Safari Angkat Bicara

Share:

Pertunjukan terakhir Oriental Circus Indonesia pada tahun 2020 silam (sumber foto: https://marketing.co.id/)

VIRAL, Balinews.id – Pengakuan mengejutkan datang dari para mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) dalam audiensi di Kementerian HAM di hadapan Wakil Menteri HAM, Mugiyanto pada Selasa (15/4/25).

Ternyata kelompok sirkus yang didirikan sejak tahun 1967 itu menyimpan rahasia kelam dan menyesakan. Mereka mengaku telah mengalami penyiksaan hingga eksploitasi selama bekerja di Taman Safari Indonesia. Berbagai hal mereka alami seperti upah yang tidak dibayarkan, jam kerja yang tidak manusiawi, hingga tekanan psikologis selama bertahun-tahun.

Bahkan salah satu mantan pemain sirkus wanita mengaku bahwa alat kelaminyya disetrum kemudian dipasung menggunakan rantai selama seminggu.

BACA JUGA :  Mendesak, Terapi Hipnomotivasi Bagi 363 Siswa SMP di Buleleng Yang Tak Cakap Baca Tulis

Mendapat tudingan, Komisaris Taman Safari Indonesia Tony Sumampouw menegaskan bahwa kasus dugaan penyiksaan itu tidak ada kaitan dengan Taman Safari Indonesia.

“Ini tidak ada kaitannya dengan Taman Safari, Taman Safari kok dibawa-bawa, itu satu. Kedua sirkus, nah sirkus itu dari orang sirkus juga harus membuat statement juga bahwa ini tidak ada,” ujarnya.

Jika memang benar terjadi, Tony  mempertanyakan mengapa kasus ini baru diungkapkan setelah sekian lama.

“Kenapa dia tidak mengajukan ke polisi gitu. Dan kasus ini bukan baru loh, kasus sudah sekian lama, kenapa baru sekarang,” Kata Tony, dikutip dari Detik.

BACA JUGA :  Ribuan Pecalang Hadiri Gelar Agung, Kapolda Bali Beri Apresiasi

Oriental Circus Indonesia (OCI) pernah mengalami masa kejayaan pada era 1970-an hingga awal 1990-an, ketika pertunjukan sirkus masih menjadi salah satu bentuk hiburan utama yang sangat dinantikan oleh masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

OCI memiliki keterkaitan erat dengan Taman Safari Indonesia (TSI), karena OCI merupakan cikal bakal berdirinya lembaga konservasi tersebut. Pada tahun 1980, keluarga Manansang selaku pendiri OCI, mengambil langkah untuk mengembangkan konservasi satwa di lahan bekas perkebunan kina yang terletak di Cisarua, Bogor.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perubahan tren dalam industri hiburan serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesejahteraan hewan. Dengan demikian, Taman Safari Indonesia lahir sebagai bentuk transformasi dari OCI—beralih dari pertunjukan sirkus keliling menjadi taman konservasi yang mengusung nilai edukasi dan rekreasi.

BACA JUGA :  Nyoman Parta Tegaskan Fungsi OSS Bukan Sebagai Pemberi Izin Membangun

Seiring waktu, TSI berkembang menjadi jaringan taman konservasi yang tersebar di berbagai daerah, antara lain Taman Safari II di Prigen, Bali Safari and Marine Park di Gianyar, Safari Beach di Batang, Solo Safari, hingga Jakarta Aquarium Safari. Adapun Oriental Circus Indonesia secara resmi menghentikan seluruh pertunjukannya pada tanggal 12 Januari 2020. (*)

 

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

TABANAN, BALINEWS.ID – Setelah sukses menggelar serangkaian aksi bersih-bersih pantai di sejumlah lokasi di Kabupaten Badung, Coco Development...

TABANAN, BALINEWS.ID – Kebakaran hebat melanda sebuah gudang mobil milik PT Lipuri Jagadh di Jalan Bypass Ir. Soekarno,...

BADUNG, Balinews.id – Sebuah truk pengangkut pasir mengalami kecelakaan dan terjun ke jurang sedalam lima meter di kawasan...

KARANGASEM, BALINEWS.ID – Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Prayang Thithi, Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, berinisial IWS...

Breaking News

Berita Terbaru
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS