BADUNG, BALINEWS.ID – Kabar baik datang dari desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali, di mana para petani mulai meninggalkan praktik pertanian konvensional yang bergantung pada bahan kimia dan beralih ke metode yang lebih ramah lingkungan.
Inisiatif ini didukung oleh program “Eco Banjar” yang diinisiasi oleh PertaLife Insurance, yang tidak hanya memberikan edukasi tentang eco enzyme, tetapi juga membantu petani meningkatkan pendapatan mereka.
Wilayah yang menjadi pilot project program ini yakni banjar Kulibul Kangin di desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung yang kini menjadi daerah turisme dan lebih dikenal dengan nama Canggu.
Eco enzyme, hasil fermentasi sampah organik, menawarkan solusi alami untuk menyuburkan tanah dan melindungi tanaman dari hama penyakit. Selain itu, penggunaan eco enzyme juga dapat mengurangi biaya produksi karena petani tidak perlu lagi membeli pupuk dan pestisida kimia.
“Kami sangat senang dengan adanya program ini. Dulu, kami harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli pupuk dan pestisida. Sekarang, kami bisa membuat eco enzyme sendiri dari sampah rumah tangga,” ujar salah seorang petani peserta pelatihan Eco Enzyme dari PertaLife Insurance, Rabu (19/2/2025).
Selain menghemat biaya produksi, ia juga merasakan manfaat eco enzyme terhadap kualitas hasil panennya.
“Hasil panen kami sekarang lebih sehat dan lebih tahan lama. Kami juga tidak khawatir lagi dengan efek samping bahan kimia terhadap kesehatan kami dan lingkungan,” imbuhnya.
Program “Eco Banjar” tidak hanya memberikan pelatihan dan bantuan teknis kepada petani, tetapi juga berinvestasi dalam pengembangan lahan percontohan eco agri seluas 4 hektar di desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi petani lain untuk mengadopsi praktik pertanian yang ramah lingkungan.
Sebagai langkah awal, akan mengolah lahan seluas 20 are (2.000 m²) di wilayah Tibubeneng, Kuta Utara Badung, Bali, dengan menggunakan eco enzyme.

Direktur Utama PertaLife Insurance, Hanindio W. Hadi, menjelaskan, tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan para petani lokal, tentang manfaat sampah organik yang bisa diolah menjadi produk berguna untuk kesejahteraan mereka.
“Kami berharap, program CSR eco enzyme ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap perekonomian para petani, tetapi juga berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan yang lebih luas. Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya sekadar wacana, melainkan aksi nyata yang bisa memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” katanya. ***