Semburan Belerang Kembali Muncul di Danau Batur, Peternak Ikan Diimbau Waspada

Share:

Belerang di Danau Batur kembali muncul mengancam keberadaan keramba.
Belerang di Danau Batur kembali muncul mengancam keberadaan keramba.

BANGLI, BALINEWS.ID – Fenomena alam berupa semburan belerang kembali terpantau di kawasan Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli. Semburan pertama kali muncul di wilayah perairan Seked pada 8 Juli 2025 dan kini telah meluas hingga mencakup Toyobungkah, Songan, Terunyan, dan Abang. Kini dampak belerang kian meluas dan mengancam keramba ikan.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, semburan belerang merupakan siklus alam yang rutin terjadi setiap tahun. “Fenomena ini memang kerap muncul di bulan Juli atau September. Danau Batur memang memiliki karakteristik geologis yang memungkinkan hal ini terjadi secara berkala,” jelasnya.

BACA JUGA :  Diduga Halangi Pertemuan Nelayan Tanpa Alasan, Jro Bendesa Serangan Diminta Klarifikasi

Akibat semburan tersebut, warna air danau tampak berubah menjadi keputihan. Perubahan ini berpotensi mengganggu ekosistem, terutama bagi ikan-ikan yang dibudidayakan dalam Kuramba Jaring Apung (KJA).

Sebagai langkah antisipasi, pihak Dinas telah mengeluarkan sejumlah imbauan kepada masyarakat, khususnya para pembudidaya ikan. “Kami minta agar sementara waktu tidak memberi pakan ikan selama kondisi perubahan air masih berlangsung. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak mendekati KJA, agar ikan bisa naik ke permukaan dan mendapatkan cukup oksigen,” tegas Sarma.

BACA JUGA :  Di Jembrana, Toko Modern Wajib Tampung Produk UMKM Setempat, Bupati Terapkan 3 Syarat Ketat

Lebih lanjut, ia juga menyarankan agar ikan yang sudah layak panen segera dipanen guna menghindari potensi kerugian yang lebih besar. Pasalnya, jika semburan berlangsung lama—antara tujuh hingga sepuluh hari—maka bisa menyebabkan kematian massal pada ikan.

Meski demikian, hingga saat ini belum ditemukan adanya laporan kematian ikan, baik di KJA maupun di perairan umum. “Petugas kami terus melakukan pemantauan intensif di lapangan. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda kematian ikan,” ujar Sarma yang berasal dari Desa Tembuku itu.

BACA JUGA :  PLN Hadir di Penglipuran Village Festival XII, Dukung Budaya Sambil Promosi Listrik

Pemerintah Kabupaten Bangli pun terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau warga untuk tetap tenang namun waspada, sambil terus mengikuti arahan dari instansi terkait.

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

GIANYAR, BALINEWS.ID – Suara kritis terhadap Majelis Desa Adat (MDA) kembali menggema. Kali ini datang dari Bendesa Adat...

INTERMESO, Balinews.id – Libur panjang segera usai. Suasana pagi yang santai akan berganti dengan alarm berbunyi, seragam rapi,...

BADUNG, BALINEWS.ID – Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali dari Fraksi PDI Perjuangan, I Wayan Bawa, S.H., menyoroti...

BANYUWANGI, Balinews.id – Akhirnya bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang sebelumnya dilaporkan tenggelam ditemukan di dasar laut...

Breaking News

Berita Terbaru
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS