Seniman Tampaksiring Ciptakan Tabuh Darma Raksata Raksita, Iringi Tari Baris Tamiang di PKB 2025

Share:

Tabuh Darma Raksata Raksita dari Tampaksiring iringi tari baris di PKB 2025.
Tabuh Darma Raksata Raksita dari Tampaksiring iringi tari baris di PKB 2025.

DENPASAR, BALINEWS.ID – Kabupaten Gianyar mengirimkan Sekaa Gong Kesuma Tirta Banjar Kawan, Tampaksiring. Penampilan mereka di Panggung Ardha Candra pada akhir pekan Juni lalu, mencuri perhatian penonton melalui karya klasik Tabuh Lelambatan Darma Raksata Raksita, sebuah komposisi yang sarat makna filosofis tentang pentingnya menjaga dan melindungi nilai-nilai kebenaran dan kesenian.

Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar, Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu, mengungkapkan bahwa karya ini merupakan ciptaan maestro seni alm. I Ketut Dibya Guna pada tahun 1978. Karya ini pertama kali ditampilkan dalam ajang PKB pada tahun yang sama bersama Sekaa Gong yang beliau dirikan.

BACA JUGA :  BBTF Ke-11 Digelar, Menpar Widiyanti Targetkan 60 Juta Wisatawan

“Almarhum merupakan seniman multitalenta asal Banjar Kawan yang telah mewarnai dunia seni tabuh sejak 1950-an. Ia tak hanya mengajar di Gianyar, tapi juga di Bangli, Buleleng, Jembrana hingga Jakarta,” ujar Cok Trisnu.

Selain Darma Raksata Raksita, Sekaa Gong Tirta Kusuma juga membawakan Tabuh Kreasi Jagra Kasturi, karya Dibya Guna yang diciptakan pada 1974 untuk misi kesenian ke Osaka, Jepang.

Cok Trisnu menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Dinas Kebudayaan akan terus memberikan dukungan terhadap pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional, khususnya Sekaa Gong Tirta Kusuma yang menjadi kebanggaan masyarakat Tampaksiring.

BACA JUGA :  Jadwal Lengkap Pesta Kesenian Bali ke-47 2025: 21-28 Juni 2025

“Kami yakin semangat mereka akan terus menyalakan inspirasi bagi generasi muda dan memperkuat Gianyar sebagai jantung seni budaya Bali,” tegasnya.

Selain pertunjukan tabuh, duta seni Gianyar juga menyuguhkan Tari Baris Tamiang, sebuah tari sakral yang menggambarkan keberanian tokoh Abimanyu saat menembus formasi Cakrabiyuha dalam kisah Mahabharata. Tari ini kerap dipentaskan dalam upacara besar di wilayah Tampaksiring, dan dikenal karena kekuatan naratif serta nuansa spiritualnya.

Dengan penampilan yang kaya makna dan sejarah, Gianyar kembali menegaskan eksistensinya sebagai daerah yang konsisten menjaga dan menghidupkan warisan budaya Bali.

BACA JUGA :  Tersulut Emosi, Muhamad Iqbal Nekat Tusuk Sesama Pedagang di Pasar Sampalan

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

DENPASAR, BALINEWS.ID - Mengambil tema The Space We Breathe dan The Space Between Sounds, Sthala Ubud Villa Jazz...
JEMBRANA, BALINEWS.ID - IYM (32) pelaku pencurian sepeda motor di depan toko cat Jalan Kepundung, Kelurahan Loloan Barat,...
JEMBRANA, BALINEWS.ID - Seorang pria berinisial M (36) harus berurusan dengan pihak kepolisian lantaran melakukan perampokan. Sasarannya adalah...
GIANYAR, BALINEWS.ID - Mobilitas anjing antarwilayah administratif di Bali dinilai berpotensi memperluas penyebaran rabies. Risiko ini meningkat seiring...

Breaking News

Berita Terbaru
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS