Dian Susanti, Membuat Tas karena Cinta Bali

Share:

Dian Susanti, pemilik dan pendiri Ethneeq.

GIANYAR, BALINEWS.ID – Dian Susanti, perempuan asal Jawa yang besar di Negara, Jembrana, Bali, mendirikan usaha mandiri yang ia beri nama Ethneeq. Nama ini lahir karena kecintaanya terhadap Pulau Dewata yang kaya akan budaya, agama, dan tradisi.

“Bali terkenal dengan adat-istiadat, tidak hanya tari-tarian atau musik tradisional, tetapi juga wastranya juga terkenal misalnya kain songket dan endek. Saya 80 persen menghabiskan usia saya di Bali, itu sebabnya saya mengangkat budaya Bali dalam produk usaha saya,” katanya saat ditemui pada Selasa (18/2/2024).

Produk dari Ethneeq utamanya adalah tas, dengan berbagai jenis seperti tote bag, pounch dan tas ransel. Selain itu, ada juga topi dan alas kaki. Produk Ethneeq sebagian besar dikerjakan di rumah di kawasan Jalan Batuyang, Batubulan, Gianyar.

BACA JUGA :  Pemerintah Mulai Hapus Utang 67 Ribu UMKM, Segini Targetnya

Dian Susanti menuturkan, tas yang dibuat pada awalnya digunakan untuk keperluan pribadi, saat berbelanja ke pasar atau toko modern dirinya kesulitan mendapatkan tas yang cocok dan menarik. Terlebih lagi setelah pemerintah Bali melarang penggunaan tas plastik saat berbelanja.

Tas Ethneeq

“Awalnya karena di tahun 2019 akhir itu kan ada peraturan dari Gubernur Bali mengenai pengurangan tas belanja sekali pakai. Nah, dari toko supermarket atau minimarket jadi kan kita harus bawa pas belanja sendiri. Dari sana, saya bikin tas tote bag sendiri itu untuk saya buat belanja,” tutur Dian.

BACA JUGA :  Olah Limbah Seragam Bekas, Ethneeq Gandeng Penyandang Disabilitas

Awalnya ia membuat tas dari bahan blacu. Tetapi karena tas tersebut terlipat jika ditaruh di jok sepeda motor atau mobil, maka ia menggantinya dengan bahan goni.

“Saya tambahkan dengan gambar khas Bali yakni Barong. Lalu banyak teman-teman yang berminat dan saya lalu membuatnya dalam jumlah banyak,” kenang Dian.

Tas-tas tersebut kemudian juga ia tawarkan pada teman dan kenalannya yang lain. “Biasanya dipakai untuk merchandise oleh mereka atau souvenir di event-event UMKM di Denpasar,” ujar Dian.

Tas Ethneeq

 

Memulai usaha sejak akhir 2020, saat ini Ethneeq telah mendapat tempat di hati para pecinta tas. Prestasi membanggakan juga diraih oleh Ethneeq diantaranya pada 2022 terpilih menjadi official merchandise event G20.

BACA JUGA :  Pemerintah Mulai Hapus Utang 67 Ribu UMKM, Segini Targetnya

“Prestasi itu menunjukkan Ethneeq banyak dikenal oleh masyarakat luas. Pada 2023 Ethneeq menjadi salah satu finalis dari Apresiasi Kreasi Indonesia. Dan menjadi UMKM binaan dari beberapa kementerian dan sekarang menjadi binaan Pertamina,” ucap Dian.

Ia menambahkan, tantangan yang dihadapi saat ini untuk usahanya adalah produk tas sangat bersaing dengan produk-produk luar negeri, terutama dari China.

“Itulah sebabnya, kami fokuskan usaha kami pada jenis produk dari bahan ramah lingkungan. Jadi di situlah nilai jualnya, sehingga kami bisa bersaing dengan produk-produk dari luar negeri,” tutup Dian.

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

BADUNG, BALINEWS.ID – Sebuah pohon tumbang yang menimpa mobil di Jalan Raya Kuta, sebelah utara BCA, Kuta, Badung,...

GIANYAR, BALINEWS.ID – Hujan badai yang terjadi Sabtu (22/3/2025) menyebabkan bangunan bale gong di Pura Taak, Desa Adat...

GIANYAR, BALINEWS.ID – Badai yang terjadi pada Sabtu (22/3/2025) pukul 13.30 di Kecamatan Gianyar menyisakan kerusakan. Dua bangunan...

DENPASAR, BALINEWS.ID – Pemerintah Kota Denpasar terus bergerak maju dalam rencana pembangunan museum yang didedikasikan untuk Ida Pedanda...

Breaking News

Berita Terbaru
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS