Jangan Anggap Remeh! Ini Tahapan Gejala Terkena Penyakit Rabies

Share:

Ilustrasi pasien.
Ilustrasi pasien.

BALINEWS.ID – Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies, yang dapat menyerang manusia dan hewan. Virus ini dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang sering menyebarkan virus rabies adalah anjing, sigung, rakun, kelelawar, dan rubah. Penting untuk memahami gejala dan tahapan penyakit rabies agar dapat segera mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Dilansir Halodoc, berikut adalah tahapan dari penyakit rabies;

  1. Masa Inkubasi Masa inkubasi adalah periode waktu antara terpapar virus dan munculnya gejala pertama. Pada tahap ini, virus mulai berkembang biak di tubuh tanpa menimbulkan gejala yang jelas. Masa inkubasi biasanya berlangsung antara 35 hingga 65 hari. Meskipun belum ada gejala, virus sudah mulai merusak sistem saraf pusat. Jika tergigit oleh hewan yang diduga terinfeksi, segera mencari perawatan medis tanpa menunggu munculnya gejala.
  2. Periode Prodromal Setelah masa inkubasi, gejala awal mulai muncul pada tahap prodromal. Gejala-gejalanya meliputi:
    • Demam (suhu tubuh di atas 38°C)
    • Sakit kepala
    • Kecemasan
    • Sakit tenggorokan dan batuk
    • Mual dan muntah
    • Kehilangan nafsu makan
    • Rasa sakit atau mati rasa di area yang digigit

    Gejala-gejala ini bisa bertahan antara 2 hingga 10 hari. Seiring waktu, kondisi penderita akan semakin memburuk.

  3. Gangguan Neurologis Akut Pada tahap ini, gangguan sistem saraf menjadi lebih parah. Penderita bisa mengalami:
    • Kebingungan dan kecemasan yang ekstrem
    • Perubahan perilaku menjadi lebih agresif dan hiperaktif
    • Kejang otot dan kelumpuhan
    • Masalah pernapasan (hiperventilasi) dan kesulitan bernapas
    • Produksi air liur yang berlebihan
    • Takut terhadap air (hydrophobia) dan kesulitan menelan
    • Berhalusinasi atau mimpi buruk
    • Insomnia
    • Ereksi permanen pada pria
    • Sensitivitas terhadap cahaya (photophobia)
  4. Koma dan Kematian Jika tidak segera diobati, rabies akan memasuki fase koma yang sering berakhir dengan kematian. Kematian biasanya terjadi dalam 4 hingga 7 hari setelah munculnya gejala, kecuali jika penderita diberi dukungan medis intensif, seperti ventilator untuk membantu pernapasan.

Faktor-Faktor Risiko Tertular Rabies

Meskipun siapa saja dapat terinfeksi rabies, beberapa faktor meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ini:

  • Tinggal di negara berkembang: Negara dengan fasilitas kesehatan yang kurang memadai dan pemahaman yang terbatas tentang rabies cenderung memiliki angka kejadian rabies yang lebih tinggi.
  • Bepergian ke daerah endemik: Beberapa wilayah, terutama di Afrika dan Asia Tenggara, memiliki tingkat kejadian rabies yang tinggi. Jika merencanakan perjalanan ke daerah tersebut, penting untuk mempersiapkan diri dengan vaksinasi rabies dan informasi tentang pencegahan.
  • Kegiatan outdoor: Aktivitas seperti menjelajah gua yang dihuni kelelawar atau berkemah di alam liar dapat meningkatkan risiko bertemu hewan yang terinfeksi rabies.
  • Memiliki hewan peliharaan yang tidak divaksin: Hewan peliharaan atau ternak yang tidak divaksin berisiko menularkan rabies kepada pemiliknya. Oleh karena itu, pastikan hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, serta hewan ternak mendapat vaksinasi rabies secara rutin.

Pentingnya Perawatan Medis Segera

Rabies adalah penyakit yang mematikan jika tidak ditangani dengan segera. Setelah seseorang digigit hewan yang terinfeksi, penting untuk segera mencari pertolongan medis untuk mendapatkan vaksin rabies atau serum imunoglobulin, yang dapat mencegah virus menyebar lebih lanjut. Bahkan jika Anda tidak yakin apakah gigitan tersebut berasal dari hewan yang terinfeksi, tetaplah mencari bantuan medis.

Kesimpulan

Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan dapat berkembang dengan sangat cepat setelah gigitan hewan yang terinfeksi. Mengetahui tanda-tanda awal dan memahami tahapan gejalanya dapat menyelamatkan nyawa. Selalu waspada terhadap potensi paparan virus ini, terutama jika Anda tinggal di daerah yang rentan atau berhubungan langsung dengan hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak divaksin. Jangan ragu untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan jika Anda atau orang terdekat digigit hewan yang dicurigai terinfeksi rabies.

BACA JUGA :  Kebakaran Hebat Hanguskan Rumah Kos Semi Permanen di Kuta

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

BALINEWS.ID – Nasi adalah makanan pokok yang hampir selalu ada di meja makan orang Indonesia. Namun, menyimpan nasi...

BALINEWS.ID – Kecoa dikenal sebagai salah satu hewan yang paling sulit dibasmi di rumah. Mereka bisa bersembunyi di...

BALINEWS.ID – In commemoration of Earth Day, PT. Hatten Bali Tbk reaffirms its steadfast dedication to environmental sustainability...

GIANYAR, BALINEWS.ID – Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa pembangunan di Kabupaten Gianyar merupakan bagian integral dari visi...

Breaking News

Berita Terbaru
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS