Koster Minta Kades dan Bendesa Serius Tangani Sampah: Tidak Ada Pilihan Lain

Share:

Gubernur Bali, Wayan Koster saat beri arahan tangani sampah di Wantilan Samuan Tiga, Bedulu, Gianyar.
Gubernur Bali, Wayan Koster saat beri arahan tangani sampah di Wantilan Samuan Tiga, Bedulu, Gianyar.

GIANYAR, BALINEWS.ID – Gubernur Bali, I Wayan Koster, memberikan pengarahan Gerakan Bali Bersih Sampah yang digelar di Wantilan Pura Samuan Tiga, Desa Bedulu, Gianyar, Jumat (11/7/2025), Koster menekankan pentingnya pengelolaan sampah berbasis sumber dan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai sebagai strategi utama.

Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Gubernur Bali, para wakil bupati/wali kota se-Bali, serta para kepala desa, lurah, dan bendesa adat se-Bali.

Dalam arahannya, Gubernur Koster menyoroti belum optimalnya implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber yang berlaku sejak 25 November 2019.

“Hasilnya masih jauh dari memuaskan. Maka perlu dilakukan pengarahan ulang agar upaya penanganan bisa dipercepat,” tegasnya.

Koster meminta seluruh kepala desa, lurah, dan bendesa adat untuk serius menyimak dan melaksanakan arahan dengan penuh tanggung jawab.

BACA JUGA :  Petani Banjarangkan Menjerit Kekeringan dan Beban Upacara Pura Subak, PU Kemana?

“Saya mohon acara ini diikuti dengan baik. Setelah itu, segera kerjakan dengan sungguh-sungguh. Masalah sampah harus ditangani tuntas di wilayah masing-masing,” pintanya.

Gubernur juga mengungkap data timbulan sampah per hari di Bali yang mencapai 3.436 ton, dengan Kota Denpasar sebagai penyumbang terbesar, yakni 1.005 ton/hari, disusul Gianyar (562 ton/hari), Badung (547 ton/hari), Buleleng (413 ton/hari), Karangasem (281 ton/hari), Tabanan (237 ton/hari), Bangli (114 ton/hari) dan Klungkung (112 ton/hari).

“Badung saya kira datanya bisa lebih besar dari itu,” ujarnya menekankan pentingnya akurasi pelaporan.

BACA JUGA :  Gianyar Berikan Beasiswa S1, Bertekad Jalankan Program Satu Keluarga-Satu Sarjana

Dari jumlah tersebut, 43% sampah masih dibuang ke TPA, 23% dibuang ke lingkungan, 18% dikurangi, dan hanya 16% yang ditangani melalui pengelolaan yang tepat.

“Tiga TPA besar di Bali seperti TPA Suwung, Temesi, dan Tabanan kini sudah overload. Kita tidak punya pilihan lain selain bertindak cepat dan tepat,” tegasnya.

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

JEMBRANA, BALINEWS.ID – Masyarakat di Kabupaten Jembrana dihadapkan pada gelombang kekecewaan terhadap Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB),...

BADUNG, BALINEWS.ID – Perayaan mode tahunan bergengsi Bali Fashion Celebration (BFC) 2025 kembali digelar dengan megah pada Sabtu,...

NASIONAL, BALINEWS.ID – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap praktik curang yang dilakukan oleh sejumlah produsen beras...

DENPASAR, BALINEWS.ID – Seorang Warga negara Rusia bernama Aleksandr Vladimirovich Zverev diekstradisi dari Bali ke tanah kelahirannya, Jumat...

Breaking News

Berita Terbaru
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS