BALINEWS.ID – Menjaga kesehatan saat menstruasi bukan hanya tentang penggunaan produk yang nyaman, tetapi juga memperhatikan tanggal kedaluwarsanya. Seperti halnya makanan dan produk kecantikan, pembalut dan tampon juga memiliki tanggal kedaluwarsa yang perlu diperhatikan dengan serius.
Menurut informasi dari Healthshots, pembalut dan tampon umumnya kedaluwarsa setelah lima tahun. Penggunaan produk yang telah melewati masa kedaluwarsa dapat meningkatkan risiko kebocoran dan ketidaknyamanan saat digunakan karena kemampuan menyerap darah menstruasi yang berkurang.
Dr. Aruna Kalra dari CK Birla Hospital Gurugram, India, menjelaskan bahwa penggunaan produk menstruasi yang kedaluwarsa dapat menyebabkan efek samping seperti ruam di area kewanitaan. Bahan kimia dalam produk yang telah tercampur dengan kuman dapat menjadi pemicu ruam yang tidak nyaman.
Tak hanya itu, penggunaan pembalut dan tampon yang sudah kedaluwarsa juga bisa meningkatkan risiko keputihan abnormal. Infeksi jamur di sekitar vagina bisa menjadi masalah serius, menyebabkan rasa gatal dan panas di area tersebut.
Efek yang lebih parah bisa terjadi dalam kasus-kasus langka seperti sindrom syok toksik (TSS), yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptokokus grup A yang menghasilkan toksin dalam tubuh. Ini dapat mengakibatkan infeksi bakteri yang masuk ke aliran darah, yang membutuhkan penanganan medis segera.
Pentingnya juga cara penyimpanan produk menstruasi tidak boleh diabaikan. Hindari menyimpan pembalut dan tampon di tempat lembap seperti kamar mandi, karena dapat mempercepat masa kedaluwarsa produk. Sebaiknya simpanlah produk ini di tempat yang sejuk dan kering, seperti dalam lemari kamar tidur dan jangan memindahkan dari kemasan aslinya.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, Ladies bisa menjaga kesehatan dan kenyamanan selama masa menstruasi dengan lebih baik.