DENPASAR, Balinews.id – Beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan dengan unggahan sejumlah warganet yang mengeluhkan kerusakan serupa pada kendaraan mereka. Belasan mobil dilaporkan mengalami gangguan pada bagian tangki bahan bakar. Masalah ini diduga kuat disebabkan oleh bahan bakar minyak (BBM) yang kotor.
Informasi awal mencuat melalui unggahan Facebook oleh seorang pengguna bernama Kadek Surya Bali. Dalam unggahannya, ia membagikan video yang memperlihatkan deretan mobil sedang antre untuk diperbaiki di bengkel. Ia menyebut bahwa filter bahan bakar mobil-mobil tersebut kotor, bahkan menyerupai tertutup endapan seperti semen.
Unggahan tersebut memicu reaksi dari warganet lainnya. Banyak dari mereka mengaku mengalami hal serupa, yakni kerusakan setelah mengisi BBM jenis Pertalite di berbagai SPBU di Bali. Dugaan bahwa BBM yang kotor menjadi penyebab utama pun semakin menguat.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi X DPR RI asal Bali, Nyoman Parta, angkat bicara. Melalui akun Instagram pribadinya, Parta membagikan video pernyataan yang menyoroti persoalan ini. Ia menyebut bahwa kerusakan kendaraan akibat BBM kotor tidak hanya terjadi di satu wilayah, tetapi hampir di seluruh Bali, termasuk kawasan Nusa Penida.
“Dirjen Migas, Direksi Pertamina jangan santai! Segera turun ke Bali,” ujarnya tegas dalam unggahan pada Kamis (19/6/25).
Parta menjelaskan bahwa BBM yang disalurkan ke SPBU di Bali berasal dari satu titik utama, yakni Depo Tuban. Dari sana, distribusi dilanjutkan ke depo-depo lainnya seperti Depo Manggis dan di Sanggaran, lalu disebar ke berbagai SPBU.
“Ternyata kendaraan mogok di jalan setelah mengisi BBM Pertalite, dan ditemukan benda-benda lain dalam tangki, terjadi di seluruh Bali, termasuk sampai ke Nusa Penida,” tambahnya.
Menurut Parta, hal ini memerlukan perhatian dari berbagai pihak, tidak hanya Pertamina tetapi juga instansi penegak hukum. Ia pun mendorong aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan terhadap dugaan tercemarnya BBM tersebut, agar penyebab pastinya bisa diketahui secara terang dan tuntas.
“Pihak kepolisian rasanya perlu lidik ini, agar jadi terang,” tutup Parta. (*)