Kasus HIV/AIDS di Karangasem Masih Jadi Tantangan, 14 Kasus Baru Ditemukan Hingga Juni 2025

Share:

Ilustrasi mengenai bahaya HIV/AIDS yang harus diwaspadai masyarakat.
Ilustrasi mengenai bahaya HIV/AIDS yang harus diwaspadai masyarakat.

KARANGASEM, BALINEWS.ID – Kabupaten Karangasem masih menghadapi tantangan serius dalam penanggulangan HIV/AIDS. Hingga Juni 2025, Dinas Kesehatan Karangasem mencatat 14 kasus baru, menambah daftar panjang penderita HIV/AIDS di wilayah ini.

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, dr. I Gusti Bagus Putra Pertama, Selasa (3/7), mengungkapkan bahwa kasus terbaru tersebut tersebar di enam kecamatan: Karangasem (1 kasus), Manggis (3 kasus), Sidemen (2 kasus), Selat (2 kasus), Abang (2 kasus), dan Kubu (4 kasus). Sementara itu, Kecamatan Rendang dan Bebandem dilaporkan nihil kasus dalam periode yang sama.

BACA JUGA :  Perjuangan Heroik Ibu Hamil di Tengah Longsor: Jalan Kaki 2 Kilometer Demi Melahirkan

“Dari total 14 kasus baru ini, sembilan merupakan kasus AIDS dan lima lainnya adalah HIV,” jelasnya.

Jika dibandingkan dengan tahun 2024, jumlah kasus menunjukkan tren yang masih mengkhawatirkan. Pada tahun lalu, tercatat 41 kasus, dengan rincian 15 kasus HIV dan 26 kasus AIDS. Kasus tersebut tersebar merata di hampir seluruh kecamatan, termasuk beberapa kasus dari luar daerah.

Yang lebih memprihatinkan, HIV/AIDS menyerang kelompok usia produktif. Data mencatat, pada 2024 kasus banyak ditemukan pada kelompok umur 20 hingga di atas 50 tahun. Sementara itu, pada 2025 rentang usia yang terdampak semakin luas, mulai dari usia 15 tahun.

BACA JUGA :  Pecalang Pura Besakih Disebut Lakukan Penganiayaan Ringan kepada Pemedek

Dinas Kesehatan Karangasem menyebut sejumlah faktor risiko menjadi pemicu utama penularan HIV/AIDS, seperti hubungan seksual berganti pasangan tanpa pengaman dan penggunaan jarum suntik tidak steril.

“Pola perilaku berisiko ini masih menjadi tantangan dalam edukasi dan pencegahan. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan tidak melakukan praktik yang dapat meningkatkan risiko penularan,” ujar dr. Putra Pertama.

Ia menekankan pentingnya edukasi tentang seks aman, termasuk penggunaan kondom dalam situasi berisiko tinggi, serta larangan menggunakan jarum suntik secara bergantian.

BACA JUGA :  Dalam 20 Hari, Polresta Denpasar Sikat Belasan Kasus Narkoba, Sita Sabu 1 kg Lebih

Melalui kampanye berkelanjutan dan deteksi dini, diharapkan masyarakat Karangasem semakin sadar akan pentingnya pencegahan HIV/AIDS dan aktif memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

GIANYAR, BALINEWS.ID – Dua warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat diamankan polisi setelah terlibat kecelakaan lalu lintas...

NUSA PENIDA, BALINEWS.ID – Sebuah video yang memperlihatkan perkelahian antara warga negara asing (WNA) dan warga lokal di...

DENPASAR, BALINEWS.ID – Primakara University kembali menunjukkan komitmennya sebagai perguruan tinggi berwawasan global dengan menerima kunjungan akademik dan...

BALINEWS.ID – Musim liburan telah tiba, ini adalah waktu yang tepat untuk merencanakan perjalanan ke destinasi wisata impian....

Breaking News

Berita Terbaru
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS