DENPASAR, BALINEWS.ID – Seorang pria bernama Kadek Parwata (31) tewas usai ditusuk dengan senjata tajam oleh pria yang hingga kini belum diketahui identitasnya. Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis dini hari, sekitar pukul 02.15 WITA, di depan Warung Auna, Jalan Nangka Utara, Kelurahan Tonja, Banjar Tanguntiti, Denpasar Utara.
Saat ditemui di rumah duka, kakak korban bernama Gede Dana Putra, menceritakan bahwa malam itu Kadek baru pulang dari melayat ke rumah bapak temannya yang meninggal. Saat akan pulang, Kadek sempat mampir ke sebuah warung madura untuk membeli minuman. Namun, tak lama setelah itu, ia diserang oleh pelaku yang tiba-tiba menusuk tubuhnya dengan senjata tajam.
“Kadek itu tidak tau kejadian yang sebelumnya terjadi di warung itu. Jadi, dia tidak tau apa-apa dan tidak mengenal pelaku, tapi malah ditikam,” terang Gede Dana, Kamis (13/2).
Gede menuturkan, korban mengalami luka tusukan yang cukup parah dengan jarak tembus sekitar 7 cm, yang menyebabkan pendarahan hebat dan akhirnya merenggut nyawanya. Pihak keluarga mendapatkan kabar dari teman yang mengantar korban sekitar pukul 02.00 WITA, bahwa Kadek sudah meninggal dunia akibat kehabisan darah.
“Meninggalnya saat tiba dirumah sakit, karena pendarahan. Ketika diperjalanan naik motor itu sudah tidak sadarkan diri,” tambahnya.
Mengenai pelaku, jelas Gede Dana, masih belum menerima informasi penangkapan. Bahkan, plat nomor kendaraan pelaku sempat ditelusuri, akan tetapi datanya tak ditemukan. Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke RSUP Prof Ngoerah (Sanglah) untuk dititipkan sementara. Rencana pemakaman akan dilakukan pada hari Minggu (16/2) mendatang. Gede Dana berharap agar pelaku segera ditangkap.
“Kami berharap agar pelaku segera ditangkap, sudah sempat di cek plat kendaraannya tetapi hasilnya data tak ditemukan,” jelasnya.
Semasa hidupnya, Kadek Parwata dikenal sebagai sosok yang welcome dan baik hati. Ayah dari 2 anak itu bekerja sebagai house keeping dan menjadi tulang punggung keluarga. Kadek Parwata memiliki dua orang anak, masing-masing bersekolah di TK dan kelas 4 SD. Keluarga tidak menduga akan terjadi kejadian ini, bahkan mereka tidak memiliki firasat buruk sebelumnya.
“Tidak ada firasat, 2 hari sebelum kejadian Kadek sempat ingin melayat kerumah temannya, tapi tidak jadi karena hujan. Malam itu, barulah dia kesana (melayat),” tutur Gede Dana.
Keluarga berharap pelaku segera ditangkap dan proses upacara pemakaman bisa berjalan dengan lancar. (*)