Mengapa 24 Juli Diperingati Sebagai Hari Kebaya Nasional?

Maudy Ayunda saat mengenakan kebaya bali (sumber foto: IG/Maudy Ayunda)

Intermeso, Balinews.id – Setiap tanggal 24 Juli, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kebaya Nasional sebagai bentuk apresiasi terhadap salah satu busana tradisional yang menjadi identitas bangsa. Kebaya tidak hanya sekadar pakaian, tetapi juga mencerminkan sejarah, nilai keindahan, serta keberagaman budaya Indonesia.

Sebagai busana perempuan yang telah ada sejak masa kerajaan hingga era kemerdekaan, kebaya terus menjadi simbol keanggunan perempuan Indonesia. Meskipun dikenal luas sebagai bagian dari budaya Nusantara, kebaya juga ditemukan di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. Namun, kebaya Indonesia memiliki ciri khas yang lebih beragam karena setiap daerah memiliki versi dan gaya kebayanya sendiri.

BACA JUGA :  BGN Butuh 25 T Perbulan untuk Percepat Program Makan Bergizi

Keunikan kebaya terletak pada potongannya yang elegan, hiasan bordir yang halus, serta fleksibilitasnya untuk disesuaikan dengan adat dan budaya setempat. Beberapa jenis kebaya yang populer antara lain kebaya Kartini, kebaya encim, kebaya Bali, kebaya kutu baru, hingga kebaya modern. Keberagaman ini mencerminkan kekayaan budaya yang luar biasa.

Pada zaman dahulu, kebaya biasanya dikenakan oleh kalangan bangsawan atau perempuan priyayi. Sementara itu, masyarakat biasa lebih sering mengenakan kain atau kemben tanpa kebaya. Bahkan, kebaya sempat dianggap kuno dan hanya dipakai untuk acara adat atau pernikahan. Namun kini, berkat sentuhan kreatif para desainer muda, kebaya kembali populer dan tampil lebih modern tanpa kehilangan sentuhan tradisionalnya.

BACA JUGA :  Cuaca Ekstrem Ganggu Jaringan Listrik, PLN Kerahkan Petugas

Penetapan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional memiliki latar sejarah yang kuat. Tanggal ini merujuk pada Kongres Wanita Indonesia (KWI) ke-10 yang digelar pada tahun 1964, di mana seluruh peserta mengenakan kebaya sebagai bentuk penghormatan kepada Ibu Negara Fatmawati Soekarno, sosok yang dikenal selalu anggun dalam balutan kebaya. Dalam acara tersebut, Presiden Soekarno menyatakan bahwa peran perempuan sangat penting dalam perjuangan revolusi Indonesia. Pernyataan inilah yang menjadi landasan simbolis penetapan Hari Kebaya Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2023.

Sebagai langkah awal pelaksanaannya, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di bawah pimpinan Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo menjadi inisiator peringatan Hari Kebaya Nasional pertama yang dilaksanakan pada 24 Juli 2024 di Istora Senayan, Jakarta. Acara tersebut mengangkat tema “Lestarikan Kebaya, dengan Bangga Berkebaya”.

Peringatan Hari Kebaya Nasional menjadi momen penting untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya sendiri, khususnya di kalangan generasi muda. Di tengah perkembangan mode global, kebaya membuktikan bahwa warisan budaya lokal tetap bisa tampil elegan, relevan, dan membanggakan di berbagai kesempatan baik acara resmi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Karena mencintai kebaya, sejatinya adalah mencintai akar budaya dan identitas bangsa Indonesia. (*)

BACA JUGA :  PetPhone: Smartphone Pertama untuk Hewan Peliharaan

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Breaking News

Informasi Lowongan Pekerjaan Terbaru Hari Ini

Baca Lainnya

BULELENG, BALINEWS.ID - Kasus dugaan pemalsuan dokumen terkait penguasaan tanah negara di kawasan “Bukit Ser”, Desa Pemuteran, Kecamatan...
NUSA PENIDA, BALINEWS.ID – Polsek Nusa Penida kembali menorehkan prestasi dalam pengungkapan tindak kriminalitas di wilayah hukumnya. Melalui...
JEMBRANA, BALINEWS.ID - Peristiwa tragis terjadi di aliran Sungai Bilukpoh, Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana,...
NASIONAL, BALINEWS.ID - Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, menyatakan keprihatinan dan keberatan lembaganya terhadap keputusan pemerintah yang menetapkan...