Pariwisata Bali Sumbang Devisa Ratusan Triliun, tapi Apakah Dana Pengembangannya Setimpal?

Pariwisata Bali. (Foto: Dok Kemenparekraf)
Pariwisata Bali. (Foto: Dok Kemenparekraf)

DENPASAR, BALINEWS.ID – Bali, Pulau Dewata yang memesona, telah lama menjadi primadona pariwisata Indonesia. Tak hanya keindahan alam dan budayanya yang memikat, kontribusi ekonominya pun tak terbantahkan.

Gubernur Bali Wayan Koster sempat mengungkap bahwa Provinsi Bali menyumbang Rp 107 triliun atau 44 persen devisa sektor pariwisata nasional pada 2024. Hal itu dipaparkannya saat berpidato di sidang paripurna DPRD Bali, Selasa (4/2/2025).

Dengan besaran sumbangan tersbut, Bali menjadi salah satu penyumbang devisa pariwisata terbesar  di Indonesia. Ini merupakan bukti nyata peran vitalnya dalam perekonomian negara.

BACA JUGA :  Rakerda ke- III, ASITA Bali Paparkan Strategi Pariwisata Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Namun, di balik gemerlap angka-angka tersebut, tersembunyi berbagai tantangan yang mengancam keberlanjutan pariwisata Bali. Salah satu isu krusial adalah ketidakseimbangan antara besarnya kontribusi devisa dengan alokasi dana pengembangan pariwisata.

Dana yang dikembalikan untuk pengembangan Bali dinilai belum sebanding dengan hasil yang diberikan, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap kualitas infrastruktur, pelestarian budaya, dan pengelolaan lingkungan.

Selain itu, model pariwisata massal yang selama ini diterapkan juga berdampak negatif, seperti kemacetan, kerusakan lingkungan, dan terkikisnya nilai-nilai budaya lokal. Oleh karena itu, diperlukan transformasi menuju pariwisata berkualitas yang lebih berkelanjutan.

BACA JUGA :  Tajen Enjung Les Kintamani Disebut Ilegal, Penyelidikan Keributan Jalan Terus

Beberapa langkah yang perlu dilakukan meliputi pengembangan infrastruktur ramah lingkungan guna mendukung pariwisata berkelanjutan, pengelolaan sampah dan limbah yang lebih efektif demi menjaga kebersihan dan kelestarian alam, pelestarian budaya melalui promosi wisata berbasis kearifan lokal, serta pemberdayaan masyarakat agar manfaat pariwisata dapat dirasakan lebih merata.

Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, Bali dapat terus menjadi destinasi pariwisata unggulan yang tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi besar, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan budayanya untuk generasi mendatang. (*)

BACA JUGA :  Konsulat Kazakhstan di Bali Diresmikan, Jadi Langkah Strategis Genjot Wisatawan dan Investasi

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Breaking News

Informasi Lowongan Pekerjaan Terbaru Hari Ini

Baca Lainnya

JEMBRANA, BALINEWS.ID - Peristiwa tragis terjadi di aliran Sungai Bilukpoh, Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana,...
NASIONAL, BALINEWS.ID - Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, menyatakan keprihatinan dan keberatan lembaganya terhadap keputusan pemerintah yang menetapkan...
SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Kebakaran kembali terjadi di wilayah Kabupaten Klungkung. Kali ini, sebuah rumah milik warga di Banjar...
DENPASAR, BALINEWS.ID – Di tengah tenangnya situasi pemberantasan korupsi di Pulau Dewata, sebuah kabar tak biasa mencuat dan...