GIANYAR, BALINEWS.ID – Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025 jatuh hampir berdekatan. Guna menghormati hari raya Nyepi yang tidak boleh keluar rumah, maka umat Muslim Kengetan, Desa Singakerya, Ubud, tidak akan menggelar malam takbiran keliling seperti tahun sebelumnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh tokoh masyarakat Kengetan, Ubud, Haji Zaini dihadapan tokoh desa dan aparat kepolisian pada ramah tamah yang berlangsung Sabtu (1/3/2025).
“Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah dan aparat keamanan dalam menyelenggarakan kegiatan keagamaan,” ujar Zaini.
Ia juga menegaskan bahwa warga muslim Banjar Kengetan akan mengikuti surat edaran dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Gianyar terkait pelaksanaan Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri. “Kami tidak melakukan takbiran keliling dan hanya menggelarnya di dalam masjid yang berada di sekitar wilayah Kabupaten Gianyar,” jelasnya.
Untuk kegiatan di dalam masjid, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat terkait untuk keamanan dan kenyamanan bersama. “Kami juga akan bersurat untuk memudahkan pemantauan,” jelasnya.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Singakerta Aiptu I Made Widastra yang hadir dalam pertemuan itu menyambut baik langkah umat Muslim Kengetan dalam menjaga toleransi.
“Kami ingin terus menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh lintas agama, agar kamtibmas tetap terjaga. Toleransi yang sudah terjalin dengan baik di Bali perlu kita tingkatkan demi menjaga keharmonisan bersama,” ujarnya.
Widastra juga mengapresiasi pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban. “Melalui pertemuan ini, diharapkan hubungan antara Bhabinkamtibmas dan tokoh-tokoh agama semakin solid, sehingga situasi keamanan dan ketertiban di wilayah Desa Singakerta tetap kondusif, terutama menjelang perayaan hari besar keagamaan,” tutupnya. (bip)