BULELENG, BALINEWS.ID – Akhirnya Desain Bandara Internasional Bali Utara resmi dipamerkan ke publik pada Rabu (24/9/25). Proyek ini menandai langkah besar menuju pemerataan pembangunan antara Bali Selatan dan Bali Utara.
Bandara yang akan berlokasi di Kubutambahan, Buleleng ini diharapkan mampu melayani hingga 30 juta penumpang per tahun serta mengangkat Bali menjadi “The New Singapore” versi tropis.
Desain bandara Bali Utara, dirancang oleh Alien Design Consultant (Alien DC), dengan inspirasi dari mitologi Bali, khususnya Bedawang Nala, kura-kura yang diyakini menjadi penyangga dunia. Struktur bandara diibaratkan sebagai “kura-kura hidup” yang menyatu dengan budaya dan alam Bali.
Bentuk bangunannya mengikuti lengkungan organik seperti cangkang kura-kura, dan landasan pacu sepanjang 3,6 km dibangun di atas pulau buatan seluas 900 hektar, yang diklaim sebagai hasil restorasi abrasi, bukan reklamasi.
Tata ruang bandara mengacu pada konsep Tri Hita Karana yakni konsep ajaran Agama Hindu tentang harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan. Sekitar 70 persen area akan menjadi ruang hijau. Fasilitas utamanya mencakup 196 meja check-in internasional, 24 domestik, 32 garbarata, serta integrasi dengan moda transportasi publik ramah lingkungan seperti LRT, BRT, dan kendaraan listrik.
Interior bandara menggabungkan elemen tradisional seperti ‘natah’ (halaman khas Bali), panggung tari Kecak, serta ritel dengan sentuhan motif lokal. Material utama berasal dari sumber tropis seperti kayu dan batu alami, dengan pencahayaan alami dominan.
Selain terminal, kawasan pendukung seluas 2.800 hektar juga disiapkan untuk fungsi ekonomi dan digital, mulai dari metaverse, properti, logistik hingga pusat energi terbarukan. (*)