SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Klungkung melalui Dinas Pariwisata kembali berinovasi dalam mengangkat potensi budaya lokal lewat Klungkung Heritage Festival 2025.
Festival ini menjadi momentum penting untuk mempertegas identitas Klungkung sebagai pusat kebudayaan dan peninggalan sejarah kerajaan Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, Ni Made Sulistiawati, mengatakan festival ini dikaitkan dengan program Semarapura City Tour, yang bertujuan memperkenalkan sejarah serta budaya Klungkung kepada wisatawan.
“Dalam festival ini kami menonjolkan budaya Gelgel dan Kamasan. Akan ada parade budaya yang menampilkan berbagai produk khas daerah seperti dulang selaka, pakaian kerajaan Bali, hingga parade gebogan. Selain itu, atribut budaya khas Kamasan seperti kober, lontek, dan tedung juga akan ikut ditampilkan,” jelasnya, Selasa (7/10/2025).
Melalui parade karnaval tersebut, pihaknya ingin menggambarkan kejayaan kerajaan Gelgel yang pernah menjadi pusat pemerintahan Bali, sekaligus memperkenalkan potensi wisata dan produk unggulan daerah. “Kami ingin menunjukkan bahwa dulang selaka masih eksis dan tetap menarik di tengah maraknya produk dulang berbahan fiber yang beredar saat ini,” ujarnya.
Beragam pertunjukan budaya juga akan memeriahkan festival, menggambarkan nilai-nilai keharmonisan antarumat beragama di Klungkung. Di antaranya pertunjukan Rudat, tabuh bale ganjur, hingga parade barong yang digelar pada sore hari. Sementara pada malam hari, pengunjung akan disuguhkan pameran keris, musik tradisional, serta kerajinan tangan (handcraft) khas Klungkung.
Sulistiawati menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang memperkuat daya tarik wisata budaya Klungkung serta mendukung promosi paket Semarapura City Tour dengan destinasi unggulan seperti Kerta Gosa dan Puri Klungkung.
“Kunjungan wisatawan ke Kerta Gosa terus meningkat, namun promosi paket wisata masih perlu digencarkan. Ke depan, kami akan menjalin kerja sama dengan biro perjalanan agar wisatawan lebih banyak berkunjung ke destinasi budaya di Klungkung,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi Klungkung, Tjokorda I.A. Wiradnyani, menuturkan festival turut diramaikan dengan pameran kerajinan dan kuliner khas Klungkung. “Ada 10 peserta pameran handcraft dengan ciri khas Klungkung seperti genta dan bokor selaka, serta 31 peserta kuliner yang menyajikan makanan tradisional bertema heritage, seperti serombotan, tipat sate, dan babi guling,” terangnya.
Pameran ini akan berlangsung selama dua hari, 10–11 Oktober 2025, dan diharapkan mampu memperkuat citra Klungkung sebagai destinasi wisata budaya yang unik, bersejarah, dan berkarakter kuat. (*)