GIANYAR, BALINEWS.ID – Berdasarkan data dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), pada Desember 2024 jumlah balita stunting di Kabupaten Gianyar sebanyak 1.082 anak dengan persentase 4,39 persen. Pada Januari 2025, jumlah balita stunting justru meningkat menjadi 1.146 anak dengan persentase 4,7 persen.
Terkait peningkatan balita stunting tersebut, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat I Ketut Mudana menyatakan bahwa Pemkab Gianyar telah melakukan upaya.
“Strategi untuk mengakselerasi intervensi spesifik antara lain melakukan optimalisasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pangan lokal kaya protein hewani bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk akselerasi intervensi sensitif diantaranya; Penyediaan akses sumber air minum layak bagi kesehatan penyediaan akses sanitasi layak (bedah rumah, jamban sehat), penyediaan dapur bersih dan sehat dan sebagainya, pengorganisasian Tim TPPS Kabupaten sebagai Tim Pengendali, Tim TPPS Tingkat Kecamatan sebagai Tim Pengendali, TPPS Desa bersama PLKB/PKB melaksanakan verifikasi Keluarga Resiko Stunting dan bekerjasama dengan Stakholder menjadi Orang Tua Asuh Stunting.
Ditambahkan, dalam upaya mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan bebas dari stunting, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga(Kemendukbangga)/ BKKBN secara resmi meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) pada 5 Desember 2024. “Genting adalah sebuah inisiatif yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting melalui konsep orang tua asuh, dengan tujuan membangun kepedulian sosial dari berbagai elemen masyarakat termasuk indivisu, komunitas, organisasi, dan sektor swasta dalam membantu anak-anak yang berisiko stunting terutama keluarga kurang mampu,” terang dia. (bip)