DENPASAR, BALINEWS.ID – Kasus kematian tragis mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84), dan istrinya AA Sri Wulan Trisna (64), yang ditemukan tewas di rumah mereka di kawasan Sesetan, Denpasar, masih menyisakan misteri. Lima bulan setelah penemuan jenazah pasangan suami istri ini pada 8 Agustus 2024, penyelidikan yang dilakukan oleh Polresta Denpasar dan Polda Bali menunjukkan bahwa keduanya memang menjadi korban pembunuhan.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Laurens Rajamangapul Heselo, mengonfirmasi bahwa hasil otopsi mengindikasikan kematian keduanya disebabkan oleh kekerasan.
“Hasil autopsi sudah menunjukkan bahwa ini adalah pembunuhan,” ujarnya pada Rabu, 29 Januari 2025.
Namun, meskipun telah mengungkap fakta tentang penyebab kematian, polisi hingga kini belum dapat menentukan siapa pelaku pembunuhan ini. Motif di balik tindakan tersebut juga belum dapat dipastikan. Kompol Laurens menambahkan bahwa pihak kepolisian masih kekurangan bukti yang cukup untuk mengidentifikasi pelaku.
“Motifnya masih belum jelas, apakah terkait masalah harta, keluarga, atau pihak lain yang terlibat. Semua petunjuk yang kami peroleh masih berupa informasi yang belum bisa dijadikan barang bukti yang kuat,” terang Laurens.
Menurutnya, penyidik masih membutuhkan lebih banyak petunjuk untuk bisa mengumpulkan bukti yang bisa dijadikan dasar untuk menetapkan tersangka.
Diberitakan sebelumnya, Ida Bagus Ardana dan istrinya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah beberapa hari tidak ada kabar dari mereka. Menantu korban yang mencoba mengunjungi rumah mereka mendapati pintu rumah terkunci dan keadaan rumah yang kotor serta tidak terawat.
Setelah memanjat tembok untuk masuk, bau busuk tercium dari dalam rumah, yang akhirnya dilaporkan ke Kepala Lingkungan Karya Darma.
Setelah dilakukan pemeriksaan bersama, ditemukan bahwa Ida Bagus Ardana tewas di dapur, sementara istrinya ditemukan di kamar tidur. Keduanya diduga meninggal antara tiga hingga lima hari sebelum ditemukan.
Berdasarkan hasil otopsi, diketahui bahwa Ida Bagus Ardana tewas akibat kekerasan benda tumpul, sementara Sri Wulan Trisna tewas karena dibekap selain kekerasan benda tumpul. (*)