NUSA PENIDA, BALINEWS.ID – Proyek pembangunan fasilitas lift di salah satu destinasi wisata ikonik di Nusa Penida menuai sorotan tajam, baik dari masyarakat lokal maupun wisatawan asing. Pembangunan yang dinilai mengorbankan keaslian dan keindahan alam kawasan tebing tersebut memicu kekhawatiran akan arah pengembangan pariwisata di pulau yang dikenal dengan pesonanya yang masih alami itu.
Salah satu suara kritis datang dari Lucien, wisatawan asal Spanyol, yang tengah berkunjung dan menyaksikan langsung proses pembangunan tersebut. Menurutnya, keistimewaan Nusa Penida justru terletak pada kondisi alamnya yang masih asri dan berbeda dari tempat-tempat lain di dunia.
“Saya pikir pulau ini memiliki tempat yang indah — itu yang membuatnya istimewa. Jika lift ini memang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas, saya tidak keberatan. Tapi kalau dipasangi beton besar-besaran, ini sama saja seperti tempat lain di dunia,” ujar Lucien saat diwawancarai oleh konten kreator Wayan Setiawan.
Lucien bahkan membandingkan situasi ini dengan pengalaman negaranya di masa lalu. Spanyol, menurutnya, pernah melakukan kesalahan besar dengan membangun terlalu banyak infrastruktur beton yang pada akhirnya merusak estetika dan nilai alami kawasan wisata.
“Dulu kami melakukan banyak kesalahan. Terlalu banyak bangunan, dan jelek. Itu buruk. Sekarang kami justru berusaha mengembalikan semuanya ke kondisi alami,” tambahnya.
Ia menyebut pembangunan lift di Nusa Penida dengan satu kata tegas, mengerikan.
Lucien menilai proyek ini sebagai bentuk kesalahan besar dalam tata kelola pariwisata. Ia mengingatkan bahwa kelebihan Nusa Penida bukan terletak pada kemudahan akses buatan, melainkan pada pengalaman alam yang murni dan belum tersentuh.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, lift ini sedang pengerjaan di Pantai Kelingking di Dusun Karang Dawa, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida, Klungkung. Lift kaca outdoor dibangun setinggi 182 meter.
Lift outdoor ini mirip dengan bukit di Taman Hutan Nasional Zhangjiajie, Hunan, China atau sering disebut sebagai Gunung Avatar. (bip)