Peduli Lingkungan, Warga Taro Diajari Ubah Limbah Dapur Jadi Pakan Ternak

Share:

Tata cara pemanfaatan limbah dapur diolah menjadi pakan ternak.
Tata cara pemanfaatan limbah dapur diolah menjadi pakan ternak.

GIANYAR, BALINEWS.ID – Dua kampus turun ke Desa Taro, Kecamatan Tegallalang. Warga setempat diajari cara pemanfaatan food waste atau limbah dapur sebagai pakan alternatif dalam budidaya lele skala rumah tangga.

Program ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Nasional yang digagas oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Warmadewa bersama Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram.

Ketua PKM Nasional, Gede Agus Surya Pratama, menjelaskan bahwa sisa makanan seperti sayuran dan biji-bijian memiliki potensi besar sebagai pakan alami yang bernutrisi untuk ikan lele. Menurutnya, pendekatan ini tidak hanya mengurangi volume limbah organik, tetapi juga menekan biaya produksi dalam budidaya ikan.

BACA JUGA :  Bangli Dikepung Cuaca Buruk, Ini Dampaknya

“Memanfaatkan food waste adalah langkah konkret menuju zero waste. Kita tidak hanya menyelamatkan lingkungan dari penumpukan sampah, tapi juga menciptakan sistem pertanian terpadu yang efisien dan berkelanjutan,” ungkap Gede Agus saat membuka kegiatan di Desa Taro.

Lebih dari sekadar inovasi teknis, program ini mengedukasi warga agar lebih bijak dalam mengelola limbah rumah tangga. Dengan antusias, warga Desa Taro mengikuti pelatihan mengolah sisa makanan menjadi pakan ikan secara mandiri.

Kepala Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram, Dr. Zaenal Abidin, turut menekankan pentingnya bahan pakan alami yang mudah diakses masyarakat. Ia mencontohkan penggunaan tepung daun jambu biji dan ketapang yang terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. “Dengan dosis 15–30 gram per kilogram pakan untuk daun jambu biji, dan 5 gram untuk daun ketapang, hasilnya sangat signifikan,” jelasnya.

BACA JUGA :  Ibu dan Anak Terseret Arus Telah Dikubur, Pemerintah Akan Perbaiki Jalur Rawan Banjir

Inisiatif ini menjadi wujud nyata integrasi antara kepedulian lingkungan, inovasi pangan lokal, dan pemberdayaan masyarakat. Diharapkan, langkah sederhana ini bisa menjadi model replikasi di berbagai wilayah dalam menghadapi tantangan lingkungan dan krisis pangan secara berkelanjutan. (bip)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

DENPASAR, BALINEWS.ID - Mengambil tema The Space We Breathe dan The Space Between Sounds, Sthala Ubud Villa Jazz...
JEMBRANA, BALINEWS.ID - IYM (32) pelaku pencurian sepeda motor di depan toko cat Jalan Kepundung, Kelurahan Loloan Barat,...
JEMBRANA, BALINEWS.ID - Seorang pria berinisial M (36) harus berurusan dengan pihak kepolisian lantaran melakukan perampokan. Sasarannya adalah...
GIANYAR, BALINEWS.ID - Mobilitas anjing antarwilayah administratif di Bali dinilai berpotensi memperluas penyebaran rabies. Risiko ini meningkat seiring...

Breaking News

Berita Terbaru
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS