Fantastis! Pungutan Wisatawan ke Nusa Penida Tembus Miliaran, Target 2025 Capai Rp 40,7 M

Share:

Salah satu sudut destinasi Nusa Penida yang menjadi magnet wisatawan.
Salah satu sudut destinasi Nusa Penida yang menjadi magnet wisatawan.

KLUNGKUNG, BALINEWS.ID – Pulau Nusa Penida kian memantapkan posisinya sebagai magnet utama pariwisata di Kabupaten Klungkung. Setiap harinya, rata-rata 3.000 wisatawan menyambangi pulau eksotis tersebut, menjadikannya penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Ni Made Sulistiawati, mengungkapkan bahwa tren kunjungan wisatawan ke Klungkung terus menunjukkan peningkatan signifikan pasca pandemi. Pada tahun 2024, jumlah kunjungan wisatawan tercatat sekitar 1 juta orang. Melihat tren positif tersebut, Pemkab Klungkung menargetkan 1,5 juta wisatawan sepanjang tahun 2025.

BACA JUGA :  Ubud Belum Terbebas Parkir Liar, Ban Kendaraan Terpaksa Digembosi

“Target pendapatan dari sektor pariwisata pada tahun 2024 sebesar Rp 30,7 miliar, dan realisasinya justru melebihi target, yakni Rp 31,4 miliar. Untuk tahun 2025, kami menargetkan penerimaan mencapai Rp 40,7 miliar,” jelas Sulistiawati.

Namun di balik capaian fantastis tersebut, Pemerintah Kabupaten Klungkung menghadapi tantangan serius di lapangan, khususnya terkait sistem pemungutan retribusi masuk kawasan wisata Nusa Penida yang kerap menimbulkan antrean panjang di pelabuhan.

Untuk mengatasi hal itu, berbagai upaya telah dilakukan, seperti penambahan petugas pungut, kerja sama dengan operator boat, hingga penyediaan sistem pembayaran retribusi secara online. Namun, implementasi di lapangan masih belum berjalan optimal.

BACA JUGA :  6 Orang Jadi Tersangka Usai Keroyok Sesama Tahanan Hingga Tewas di Rutan Polresta Denpasar

“Sejauh ini, jumlah wisatawan yang memanfaatkan pembayaran online masih sangat minim, hanya sekitar 100 orang per hari,” jelasnya. Sementara itu, kerja sama dengan operator boat masih terkendala karena dianggap menambah beban kerja kru kapal.

Meski begitu, pihaknya tetap berkomitmen mencari solusi jangka panjang. Salah satunya dengan mendorong integrasi sistem digital dan edukasi kepada wisatawan maupun pelaku jasa transportasi laut agar lebih aktif menggunakan kanal pembayaran non-tunai.

“Tujuan akhirnya adalah kenyamanan dan efisiensi pelayanan bagi wisatawan, sekaligus optimalisasi pendapatan daerah yang transparan dan akuntabel,” tutup Sulistiawati.

BACA JUGA :  Keluarga di Karangasem Kubur Korban Sabetan Taji: Tak Punya Firasat Buruk

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

NASIONAL, BALINEWS.ID – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan sejumlah kejanggalan dalam data penerima bantuan sosial...

KLUNGKUNG, BALINEWS.ID – Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra, menghadiri Sosialisasi Pelaksanaan Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah...

GIANYAR, BALINEWS.ID – Wayan Eka Putra, ayah dari bayi berusia empat bulan yang meninggal di RSUD Sanjiwani Gianyar,...

GIANYAR, BALINEWS.ID – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Tegallalang berlangsung semarak, Sabtu...

Breaking News

Berita Terbaru
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS