HIBURAN, BALINEWS.ID – Produser film animasi Merah Putih: One for All, Toto Soegriwo, membantah rumor yang beredar mengenai dana produksi sebesar Rp6,7 miliar dari pemerintah. Dalam pernyataan tertulis yang dipublikasikan di X (Twitter) pada Senin (11/8/25) malam, ia menegaskan,
“Saya, Toto Soegriwo selaku produser, dengan tegas menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan merupakan fitnah keji.”
Toto menambahkan bahwa pihaknya sama sekali tidak pernah menerima dana dari pemerintah, apalagi terlibat korupsi atau memanfaatkan uang haram seperti yang dituduhkan. Ia juga mengungkapkan bahwa keluarganya sampai mengalami tekanan mental akibat hujatan yang menyebar luas.
Mengenai peran pemerintah, Toto menjelaskan bahwa Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, hanya memberikan masukan terkait aspek kreatif seperti cerita, karakter, visual, dan trailer, tanpa memberikan bantuan dana maupun fasilitas promosi.
“Beliau tidak memberikan bantuan finansial maupun fasilitas promosi terhadap film ini,” tegasnya.
Selain itu, Endiarto selaku sutradara dan produser eksekutif juga menanggapi kabar biaya produksi Rp6,7 miliar yang dikabarkan untuk pengerjaan film kurang dari sebulan. Ia menyatakan,
“Waduh, saya kalau dapat itu sudah glowing kayaknya.” (*)