Mahasiswa Unpad Gelar “Piknik Nasional Rakyat” untuk Ingatkan Janji 17+8 Tuntutan Rakyat

Share:

Aksi Piknik Nasional Rakyat digelar untuk ingatkan 17+8 Tuntutan Rakyat. (sumber foto: IG/kontras_update)

VIRAL, BALINEWS.ID – Ada yang tampak berbeda pada aksi unjuk rasa terkait “17+8 Tuntutan Rakyat” di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (5/9/25). Ratusan mahasiswa dari Universitas Padjadjaran (Unpad) menggelar aksi yang dinamai “Piknik Nasional Rakyat”.

Para mahasiswa tersebut telihat duduk-duduk melingkar sambil menikmati makanan yang dibagikan secara gratis oleh panitia aksi. Tak lupa mereka juga mengenakan atribut berwarna Pink-Hijau.

Dilansir dari Kompas, Wakil Ketua BEM kema Unpad, Vincent Thomas, konsep piknik ini dipilih untuk lebih dekat dengan masyarakat awam.

BACA JUGA :  4 Prajurit Jadi Tersangka, Pangdam IX/Udayana Tegaskan Proses Hukum Transparan

“Dengan pendekatan yang fun dan menggunakan warna cerah, kami harap pesan ini bisa lebih diterima oleh masyarakat luas,” kata Vincent.

Konsep piknik juga dipandang sebagai cara yang lebih aman untuk melaksanakan aksi di tengah kekhawatiran terhadap represifitas aparat.

“Kami memilih cara ini karena sebelumnya ada banyak kekerasan dan kriminalisasi terhadap demonstran. Piknik dianggap sebagai pilihan yang lebih bijak dan aman,” tambah Vincent.

Aksi kali ini menyuarakan dua kelompok tuntutan. Yang pertama adalah 17 tuntutan jangka pendek yang harus dipenuhi paling lambat 5 September 2025. Beberapa poin utama dari tuntutan ini adalah pengusutan kasus kekerasan dalam aksi demonstrasi 28–30 Agustus 2025, pembebasan demonstran yang dikriminalisasi, penghentian tindakan represif aparat, serta penghentian wacana tunjangan DPR. Sementara itu, delapan tuntutan jangka menengah harus dipenuhi hingga 31 Agustus 2026.

BACA JUGA :  Kejagung Tetapkan 7 Tersangka Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah PT Pertamina

Sebelumnya, pada Rabu (3/9/25), perwakilan mahasiswa sempat melakukan audiensi dengan anggota Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR, Andre Rosiade. Selain menuntut pemenuhan tuntutan, para mahasiswa juga mendesak agar pemerintah memberikan pertanggungjawaban terkait dengan korban tewas dan luka-luka dalam demonstrasi sebelumnya.

Gerakan 17+8 sendiri muncul akibat kekecewaan masyarakat terhadap situasi politik dan sosial belakangan ini. Gerakan ini mendapatkan dukungan dari berbagai kampus, organisasi mahasiswa, dan kelompok masyarakat sipil. Meskipun pihak DPR menyatakan akan menindaklanjuti beberapa tuntutan, beberapa di antaranya dianggap di luar kewenangan legislatif dan perlu dibahas lebih lanjut dengan pemerintah. (*)

BACA JUGA :  Kurator PKB Klarifikasi: Tak Ada Pelarangan Petruk, Hanya Imbauan Jaga Etika Panggung

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Baca Lainnya

SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Luh Komang Ari Ayu Ningrum kembali terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Klungkung periode...
VIRAL, BALINEWS.ID - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terus menjadi pusat perhatian publik sejak resmi menjabat menggantikan Sri...
NASIONAL, BALINEWS.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa pemerintah masih mengkaji keputusan terkait kenaikan Upah...
NASIONAL, BALINEWS.ID - Kementerian Keuangan mengungkapkan total utang pemerintah per Juni 2025 mencapai Rp9.138 triliun, terdiri dari Rp1.157...

Breaking News

Berita Terbaru
IWO
GPS
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS