SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Menjelang pembukaan Festival Heritage Klungkung yang akan digelar di area depan Monumen Puputan Klungkung, Jumat (10/10/2025), Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Klungkung menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi potensi kepadatan di seputaran Kota Semarapura.
Kepala Dinas Perhubungan Klungkung, Gusti Gde Gunarta menjelaskan, pengalihan arus akan mulai diberlakukan sebelum pukul 15.30 Wita atau menjelang dimulainya pembukaan festival. Sejumlah titik utama akan ditutup sementara, di antaranya ruas jalan dari arah Catus Pata ke barat, simpang empat SD Semarapura Tengah ke arah timur, serta akses jalan di depan Kantor Bupati dan Dinas Kebudayaan Klungkung.
“Penutupan bersifat situasional. Jika arus pengunjung tidak terlalu padat, beberapa ruas jalan bisa dibuka terbatas. Misalnya kendaraan dari arah Dinas Kebudayaan ke Kantor Bupati masih bisa lewat ke utara apabila situasi memungkinkan,” terangnya.
Untuk mendukung kelancaran lalu lintas, sebanyak 27 personel Dishub diterjunkan di lapangan. Mereka akan bekerja sama dengan personel TNI, Polri, dan Satpol PP guna memastikan keamanan serta kenyamanan masyarakat selama kegiatan berlangsung.
“Penutupan arus dilakukan lebih awal agar tidak mengganggu jalannya acara. Kami mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan rute perjalanan dan menghindari area sekitar Monumen Puputan Klungkung selama pembukaan festival,” tambah Gunarta.
Festival Heritage Klungkung tahun ini dipastikan berlangsung semarak dengan menampilkan berbagai pertunjukan budaya yang mencerminkan keharmonisan antarumat beragama di Klungkung. Di antaranya pertunjukan Rudat, tabuh bale ganjur, serta parade barong yang digelar pada sore hari.
Malam harinya, pengunjung akan disuguhkan beragam kegiatan budaya seperti pameran keris, pertunjukan musik tradisional, hingga pameran kerajinan tangan khas Klungkung. Selain itu, tersedia pula pameran kuliner tradisional yang menghadirkan 31 peserta dengan menu khas seperti serombotan, tipat sate, dan babi guling.
Festival yang berlangsung selama dua hari, 10–11 Oktober 2025 ini, diharapkan menjadi ajang pelestarian warisan budaya sekaligus memperkuat citra Klungkung sebagai destinasi wisata budaya yang sarat nilai sejarah dan kearifan lokal. (*)