Pelajar dari Munti Gunung Tinggalkan Sekolah Demi Mengemis di Ubud, Ini Upaya Satpol PP

Para gelandangan dan pengemis asal Munti Gunung diciduk Satpol PP Gianyar.
Para gelandangan dan pengemis asal Munti Gunung diciduk Satpol PP Gianyar.

GIANYAR, BALINEWS.ID – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gianyar kembali melakukan penertiban terhadap gelandangan dan pengemis (gepeng) yang beraktivitas di kawasan wisata Ubud. Dalam operasi tersebut, sebanyak 16 orang gepeng diamankan, sebagian besar berasal dari Desa Munti Gunung, Karangasem.

Keberadaan mereka, terutama di area yang ramai wisatawan, dinilai mengganggu kenyamanan pengunjung dan melanggar Peraturan Daerah No. 15 Tahun 2015 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

Yang memprihatinkan, dari jumlah tersebut, empat di antaranya masih berstatus sebagai pelajar Sekolah Dasar Negeri di Karangasem. Mereka terpaksa meninggalkan kegiatan belajar demi mengemis di kawasan wisata. Temuan ini menyoroti urgensi perhatian serius dari pihak Dinas Pendidikan dan instansi terkait terhadap anak-anak yang rawan putus sekolah karena terjerat aktivitas jalanan.

BACA JUGA :  Selama Ramadhan, Pedagang Diimbau Tidak Timbun Kebutuhan Pokok

Kepala Satpol PP Gianyar, I Made Watha menyatakan, ibu-ibu yang diciduk kali ini sudah pernah diamankan oleh petugas. “Kami mendapati banyak dari mereka merupakan wajah lama, dan sebagian besar masih berusia sangat muda,” ujarnya.

Dikatakan, ada ibu muda yang sengaja mengajak anak balita untuk menaruh simpati para wisatawan. Tujuannya agar mereka diberikan uang atau barang dari wisatawan. “Bahkan, seorang anak baru berusia 1,5 tahun turut dibawa ke jalan oleh orang tuanya,” tambah Watha.

BACA JUGA :  Selingkuh Berdarah, Pelaku Penganiayaan di Tegallinggah Diserahkan ke Kejari

Dari hasil pendataan, 12 orang di antaranya adalah perempuan dan 4 lainnya laki-laki. Setelah didata, para gepeng langsung diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Gianyar untuk proses pembinaan lebih lanjut dan selanjutnya dipulangkan ke Karangasem.

Fenomena ini membuka ruang diskusi mendalam mengenai kemiskinan struktural yang melatarbelakangi tindakan mengemis, khususnya di wilayah Munti Gunung. Wilayah tersebut sejak lama dikenal sebagai daerah dengan tantangan sosial dan ekonomi yang cukup tinggi. Kurangnya akses pendidikan, lapangan kerja, serta kesenjangan ekonomi mendorong sebagian warganya untuk menjadikan aktivitas mengemis sebagai mata pencaharian.

BACA JUGA :  Selama Dua Pekan Operasi Patuh 2025, Polres Gianyar Tindak 1.115 Pelanggar Lalu Lintas

Penertiban ini diharapkan tidak hanya menjadi tindakan represif, tetapi juga menjadi titik awal pendekatan yang lebih edukatif dan solutif. Diperlukan kerja sama lintas sektor antara pemerintah daerah Karangasem, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan lembaga swadaya masyarakat untuk memberikan pendidikan yang layak, pelatihan keterampilan, serta pendampingan keluarga, guna memutus mata rantai kemiskinan dan eksploitasi anak di jalanan. (bip)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Breaking News

Ucapan Hari Galungan dan Kuningan 2025 Pemkab Klungkung
Informasi Lowongan Pekerjaan Terbaru Hari Ini

Baca Lainnya

SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Festival “Pesona Negari” 2025 kembali menjadi ruang promosi bagi potensi lokal Desa Negari, termasuk sektor...
NASIONAL, BALINEWS.ID - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa minyak jelantah dari program Makan Bergizi...
NASIONAL, BALINEWS.ID - Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo mengakui bahwa banyak warga kini lebih memilih menghubungi Pemadam Kebakaran (Damkar)...
BADUNG, BALINEWS.ID - Sebelumnya viral di media sosial sebuah rekaman video yang menunjukan aksi pemukilan di area parkir...