Pelopori Transisi Energi Bersih, Koster-Giri Gunakan Mobil Listrik

Share:

Kendaraan dinas baru Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Nyoman Giri Prasta, mobil listrik BYD Seal. (Foto: Istimewa/FB)
Kendaraan dinas baru Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Nyoman Giri Prasta, mobil listrik BYD Seal. (Foto: Istimewa/FB)

DENPASAR, BALINEWS.ID – Pemerintah Provinsi Bali mengambil langkah maju dalam mewujudkan visi energi bersih dengan mengadopsi mobil listrik sebagai kendaraan dinas bagi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Langkah ini bukan sekadar simbol, melainkan manifestasi nyata dari komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Gubernur Bali, Wayan Koster, dan Wakil Gubernur, Giri Prasta, kini menggunakan mobil listrik BYD Seal sebagai kendaraan operasional. Dua mobil pabrikan otomotif asal China ini memiliki harga mulai Rp 650 jutaan dengan kapasitas baterai 82,5 kWh dan jarak tempuh hingga 650 kilometer dalam kondisi baterai penuh.

BACA JUGA :  Gubernur Koster Tegaskan Sanksi bagi Pelaku Pariwisata yang Abaikan Budaya Bali

“Sebagai implementasi penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, hari ini saya bersama Pak Wagub menggunakan kendaraan listrik penuh. Jadi supaya ramah lingkungan,” ujar Gubernur Koster dalam pidato sambutannya di Rapat Paripurna ke-9 DPRD Provinsi Bali, Selasa (4/3/2025).

Selain penggunaan mobil listrik, Gubernur Koster juga menegaskan penolakannya terhadap pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar fosil di Bali serta tambahan transfer energi dari luar Bali. Ia menginginkan agar seluruh kebutuhan energi di Bali dipenuhi oleh pembangkit listrik yang ada di wilayah tersebut.

BACA JUGA :  Gubernur Bali Bantah Pengangkatan Pokli, Daftar Nama Beredar Luas

“Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dengan kapasitas 100 megawatt, dan semuanya akan dibuat oleh PLN. Pemerintah Provinsi Bali juga akan memasang PLTS Atap hingga 500 megawatt,” jelas Gubernur Koster.

Ia menambahkan bahwa pemerintah saat ini berfokus pada pengembangan energi terbarukan, khususnya PLTS Atap.

“Kita tidak mau lagi ada tambahan transfer energi dari luar Bali yang rencananya ditambah 500 megawatt. Semua kebutuhan energi di Bali harus dipenuhi dari pembangkit listrik yang ada di Bali,” tegasnya.

BACA JUGA :  Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Tetap Berjalan Meski Tak Masuk PSN

Hal ini, imbuhnya, bertujuan untuk mewujudkan kemandirian energi yang berkelanjutan serta mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. (WIJ)

 

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

GIANYAR, BALINEWS.ID – Pura Segara Rangkan dan Pura Dalem Rangkan di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, mengalami musibah kebakaran...

GIANYAR, BALINEWS.ID – Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia (RI) Dr. Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi 2 aktivitas Tempat Pengolahan...

BADUNG, BALINEWS.ID – Sebuah truk towing yang mengangkut eskavator alami out of control di Jalan Pura Puncak Wisesa,...

DENPASAR, BALINEWS.ID – Sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Denpasar Barat disegel aparat kepolisian. SPBU...

Breaking News

Berita Terbaru
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS