Sistem PPDB Dinilai Kacau, Ketut Suastika: Jangan Sampai Anak-Anak Tak Lanjut Sekolah

Share:

Anggota DPRD Jembrana, I Ketut Suastika menerima keluhan para orangtua siswa di Melaya.
Anggota DPRD Jembrana, I Ketut Suastika menerima keluhan para orangtua siswa di Melaya.

JEMBRANA, BALINEWS.ID – Masyarakat di Kabupaten Jembrana dihadapkan pada gelombang kekecewaan terhadap Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), terutama  di Kecamatan Melaya. Banyak siswa yang justru ditempatkan di sekolah yang jauh dari rumah mereka, sementara yang tinggal dekat dengan SMA Negeri Melaya malah tersisih.

Selain itu, jurusan yang diambil juga tidak sesuai harapan, misalnya, yang berminat di bidang tata boga malah diarahkan ke perikanan, sedangkan yang tertarik pada akuntansi malah masuk ke keperawatan. Belum lagi, ada yang nilai akumulasi rapotnya lebih tinggi tetapi tidak diterima di sekolah terdekat mereka.

Kondisi ini mengguncang harapan banyak anak dan orang tua di wilayah tersebut. Mereka merasa frustrasi dan merasa tidak dihargai atas usaha dan pilihan mereka.

BACA JUGA :  ASITA Bali Warns of Fraudulent Emails Offering BBTF 2025 Participant Data

Inisiatif mereka menghadap langsung Ketua Komisi II DPRD Jembrana, I Ketut Suastika, S.Sos., MH, bukan bermaksud untuk mengadukan kemarahan, tetapi untuk menyuarakan harapan mereka. Masyarakat berharap suara mereka didengar dan perjuangan anak-anak mereka diakui.

“Masalah yang pertama, jarak antara tempat tinggal mereka dengan sekolah itu sangat jauh. Orang tua sudah tidak mungkin untuk setiap hari mengantar anaknya karena harus bekerja,” terang Ketut Suastika.

Suastika memberikan contoh, ada siswa yang tinggalnya di Desa Tukadaya, tetapi diterima di SMA Negeri 2 Gerokgak. Menurutnya, ini tentu adalah masalah yang serius, ditambah rute tersebut tidak ada angkutan umum yang beroperasi.

BACA JUGA :  Marak Pekerja Asing Ilegal di Bali, Kadisperinaker Badung Ambil Langkah Tegas

“Berarti anak-anak kita harus berangkat jam 4 subuh, ini adalah sistem penerimaan siswa yang saya kira perlu diperbaharui dan disempurnakan. Tolong akomodir mereka, jangan sampai anak-anak kita tidak melanjutkan studi karena kondisi sistem penerimaannya yang amburadul,” tegasnya.

“Hari ini mereka hampir patah semangat, bahkan ada yang menyatakan tak lanjut daftar ulang atau bahkan tidak bersekolah. Ini jelas-jelas pemerintah sudah melanggar UUD tentang pendidikan dasar 12 tahun,” tambahnya dengan nada tegas.

Ketut Suastika membeberkan beberapa solusi, mulai dari pembangunan ruang kelas baru di SMA Melaya untuk memungkinkan anak-anak bersekolah di tempat yang lebih dekat dan wajar bagi merekaa ataupun penyediaan angkutan sekolah gratis bagi yang terpaksa bersekolah di tempat yang jauh.

BACA JUGA :  Sabar! Pemerintah Janjikan Perbaikan Jalan Rusak di Gianyar, 18 Titik Akan Ditangani

Selain itu, juga diperlukan perbaikan sistem PPDB agar lebih adil dan berpihak pada kebutuhan riil, bukan hanya pada aturan formal yang kaku. Bagi masyarakat, pendidikan adalah tentang harapan, cita-cita, dan masa depan anak-anak yang ingin tumbuh dan belajar di tanah kelahiran mereka sendiri. (*)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

BANGLI, BALINEWS.ID – Seorang petani bernama I Nengah Ruta (67), warga Banjar Guliang Kawan, Desa Bunutin, Kecamatan/Kabupaten Bangli,...

GIANYAR, BALINEWS.ID – Untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) tetap terjaga, Polres Gianyar menggelar patroli skala besar...

KLUNGKUNG, BALINEWS.ID — Anggota DPRD Kabupaten Klungkung, Drs. I Nyoman Sukirta, kembali menunjukkan komitmennya terhadap kebersihan lingkungan dan...

BADUNG, BALINEWS.ID – Perayaan mode tahunan bergengsi Bali Fashion Celebration (BFC) 2025 kembali digelar dengan megah pada Sabtu,...

Breaking News

Berita Terbaru
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS