Rotasi Bumi Disebut Makin Cepat, Hari Jadi Lebih Pendek di Juli–Agustus 2025

Share:

Ilustrasi (sumber foto: Pexels/nurseyart)

VIRAL, Balinews.id – Bumi diprediksi akan berputar lebih cepat dari biasanya selama bulan Juli hingga Agustus 2025. Akibatnya, durasi satu hari pada periode tersebut akan sedikit lebih pendek dari standar waktu 24 jam.

Dilansir dari Times of India, sebuah lembaga pemantau rotasi bumi bernama IERS (International Earth Rotation and Reference Systems Service), mencatat bahwa pada 9 Juli 2025, panjang hari akan berkurang sekitar 1,30 milidetik. Sedangkan, hari-hari lain seperti 22 Juli dan 5 Agustus bahkan diperkirakan lebih singkat lagi, masing-masing sekitar 1,38 dan 1,5 milidetik dari durasi normal.

Meskipun terdengar mengejutkan, pola seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sejak tahun 2020, ilmuwan mulai mengamati adanya tren percepatan rotasi Bumi yang belum bisa dijelaskan sepenuhnya. Bahkan, tahun 2024 mencatat rekor hari terpendek dalam sejarah pencatatan modern yakni 1,66 milidetik lebih singkat dari biasanya.

BACA JUGA :  KMHDI Bali Targetkan Posisi Ketum PP, Siapkan Kader Unggulan

Secara umum, Bulan dikenal sebagai faktor utama yang memperlambat putaran Bumi karena gaya tarik gravitasinya. Namun, posisi Bulan yang menjauh dari garis khatulistiwa justru bisa menurunkan efek perlambatan tersebut, sehingga Bumi berputar sedikit lebih cepat. Hal inilah yang diyakini menjadi penyebab utama percepatan rotasi kali ini.

Fenomena seperti ini memang dapat diperkirakan melalui pengamatan astronomi, namun tetap saja mengejutkan banyak ilmuwan. Sejak 1972, dunia telah menambahkan total 27 detik kabisat untuk mengimbangi perlambatan alami rotasi Bumi. Namun menariknya, sejak 2016, penambahan tersebut tidak lagi dilakukan. Bahkan IERS telah memastikan tidak akan ada penambahan detik kabisat pada Juni tahun ini. Mengapa rotasi Bumi kini justru semakin cepat masih menjadi pertanyaan besar.

BACA JUGA :  Grab Bersama Puluhan Mitra Pengemudi Salurkan Ratusan Paket Sembako untuk Warga Terdampak Banjir Bali

Leonid Zotov, seorang peneliti rotasi Bumi dari Moscow State University, menyampaikan bahwa percepatan ini datang tanpa peringatan.

“Tidak ada yang memprediksi hal ini,” ujarnya.

Zotov turut menulis studi pada 2022 untuk mencoba mencari penjelasan, tetapi hingga kini belum ada yang benar-benar mampu menjawab misteri ini.

Banyak ilmuwan menduga bahwa jawabannya mungkin tersembunyi jauh di dalam inti Bumi. Perubahan di atmosfer atau lautan tidak cukup kuat untuk menjelaskan peningkatan kecepatan rotasi ini.

BACA JUGA :  Gegara Transaksi Motor, Warga Sumba Terlibat Keributan di Kuta Selatan

Meskipun tren ini bisa saja berlanjut dalam waktu dekat, para ahli sepakat bahwa secara umum, Bumi tetap akan melambat dalam jangka panjang karena faktor-faktor seperti mencairnya es di kutub dan perubahan massa di permukaan planet. (*)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
1 Comment
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments
Setiawan
Setiawan
3 months ago

Apakah rotasi bumi akan kembali normal..?

Baca Lainnya

DENPASAR, BALINEWS.ID - Ketua Komite Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMDHI) Bali, I Putu Dika Adi Suantara, mendesak pemerintah...
DENPASAR, BALINEWS.ID - Seorang warga asli Pula Serangan bernama Siti Sapurah atau yang akbrab disapa Ipung, berhasil memenangkan...
BADUNG, BALINEWS.ID – Suasana di Gedung Parkir Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai mendadak heboh pada Minggu...
BADUNG, BALINEWS.ID – Dikenal lembut dalam sikap namun tegas dalam pengabdian, I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri...

Breaking News