GIANYAR, BALINEWS.ID – Kabupaten Gianyar kini menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan pengendalian rabies melalui sebuah inovasi digital bernama DITA PULANG (Digitalisasi Data Populasi Anjing). Program ini tidak hanya meningkatkan efektivitas penekanan penyebaran rabies, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan pelayanan publik.
Rabies adalah penyakit yang menakutkan karena 100% fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Namun, Kabar baiknya, rabies juga 100% dapat dicegah. Kunci pencegahannya terletak pada sistem pendataan dan pengawasan populasi anjing yang akurat, dan inilah yang ditawarkan oleh DITA PULANG.
Kepala UPTD Puskeswan III Kabupaten Gianyar, drh. I Nyoman Arya Dharma, menjelaskan bahwa program ini memanfaatkan Google Form dan aplikasi sederhana untuk memudahkan petugas lapangan dalam mengakses, memperbarui, dan memantau data populasi anjing secara real-time. Ini merupakan langkah transformatif dalam digitalisasi kesehatan hewan, menjangkau hingga tingkat desa dan kabupaten.
DITA PULANG secara langsung mendukung target nasional untuk eliminasi rabies dan mewujudkan Gianyar sebagai wilayah bebas rabies. Dengan adanya pendataan berbasis digital, petugas dapat:
- Melacak cakupan vaksinasi dengan lebih mudah.
- Memetakan wilayah rawan rabies secara akurat dan cepat.
Hingga saat ini, dari total 900 populasi anjing yang tercatat melalui DITA PULANG, 765 ekor (85%) telah divaksinasi rabies. Angka capaian yang tinggi ini menunjukkan bahwa penggunaan data digital sangat efektif dalam meningkatkan cakupan vaksinasi.
Keberhasilan program DITA PULANG tidak terlepas dari keterlibatan aktif masyarakat, aparat desa, dan petugas kesehatan hewan. Edukasi kepada warga tentang pentingnya vaksinasi rabies menjadi pilar utama dalam pendekatan partisipatif ini, yang pada akhirnya memperkuat ketahanan komunitas terhadap ancaman rabies.
Desa Celuk bahkan telah ditunjuk sebagai lokus pelaksanaan program dan dijadikan model desa bebas rabies. Selain meningkatkan keamanan kesehatan hewan, inovasi ini juga membuka peluang baru untuk promosi wisata desa berbasis hewan peliharaan yang sehat dan tertib.
Dengan biaya implementasi yang rendah dan hasil yang signifikan, DITA PULANG memiliki potensi besar untuk direplikasi ke seluruh desa di Bali, bahkan di seluruh Indonesia. Ini sejalan dengan semangat digitalisasi pelayanan publik yang menekankan efisiensi, akurasi, dan dampak langsung pada masyarakat.
“Kesadaran bersama dan kolaborasi aktif antar sektor menjadi kunci sukses eliminasi rabies,” ajak drh. Arya Dharma. “Mari cegah rabies bersama, demi lingkungan yang aman bagi manusia dan hewan,” tutup dia.